SuaraJogja.id - Kanit Reskrim Polsek Gamping, Iptu Tito Satria menyebut aksi kejar-kejaran yang melibatkan empat remaja luka-luka di Trihanggo, Gamping, Sleman terjadi karena dugaan perselisihan antar remaja.
Peristiwa tersebut terjadi di dua lokasi, Jalan Besole, Panggungan dan Jalan Jambon di Timur Gereja Lidwina, Bedog, Sabtu (6/6/2020).
"Dugaan sementara karena ada perselisihan antar SMP. Kejadiaannya Sabtu kemarin sekitar pukul 13.30 WIB," jelas Tito kepada SuaraJogja.id, Minggu (7/6/2020).
Ia menjelaskan, empat korban mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan kelompok lain. Kendati demikian, pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Baca Juga: Rindu Liburan Ke Yunani, Marshanda Unggah Foto Berjemur di Akropolis Athena
"Korban ini tidak pernah terlibat atau bermasalah dengan kelompok lain. Polsek masih menyelidiki kasus ini," ungkap dia.
Keempat korban tersebut yakni Muhammad Aditya Pratama (15), Fahmi Dwi Pratama (16), Dias Oktavian (16) dan Muhammad Rafael Deva Pratama (15) mengalami luka-luka akibat aksi dugaan penganiayaan itu.
"Korban mengalami luka lecet di , lutut, pundak, siku hingga punggung. Korban dilarikan ke RSA UGM setelah mendapat serangan itu," jelas dia.
Tito menambahkan, korban bernama Aditya dan Fahmi mendapat hantaman di kepala dengan sebuah helm sehingga keduanya terjatuh dari sepeda motor. Peristiwa itu terjadi di Jalan Besole Panggungan, Trihanggo, Sleman setelah korban dikejar oleh lima pengendara motor.
"Dua korban lainnya masih berusaha menyelematkan diri. Namun di Jalan Jambon Timur Gereja Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, korban diserang pelaku menggunakan sabuk, selanjutnya pelaku menendang motor korban dan mereka terjatuh," katanya.
Baca Juga: Sapi Bunting Makan Adonan Gandum Campur Petasan, Rahangnya Meledak
Hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran polisi. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mencari petunjuk lain.
Berita Terkait
-
Kasus Polisi Pukul Sopir Taksol Berakhir Damai, Polres Jaksel: Cuma Salah Paham
-
Sebut Kasusnya Sudah Damai, Abdul Mu'ti Buka Peluang Angkat Guru Supriyani jadi P3K
-
Lika-Liku Karier Rivan Nurmulki, Eks Polisi Pilih Jadi Atlet Voli hingga Main di Thailand dan Jepang
-
Aneh tapi Nyata! Tersangka AK Bisa Bekingi Bisnis Judol Meski Tak Lulus Seleksi di Komdigi
-
Modus Iming-iming Kerja di Pemkab, Adik Bupati Cianjur Telak-telak Tipu Korban Rp500 Juta
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
Terkini
-
Ingin Berobat, Ibu Asal Semanu Ini Justru Jadi Korban Pelecehan Seksual
-
Aksi Begal Payudara Meresahkan Warga di Sleman, Polisi Pastikan Kejar Para Pelaku
-
Sampah Menumpuk di Jogja, Sejumlah Ruas Jalan Tergenang Saat Hujan Deras
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi