Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Minggu, 14 Juni 2020 | 16:26 WIB
(Twitter/@merapi_news)

SuaraJogja.id - Mengayuh sepeda atau gowes memang sudah menjadi tren baru jelang pemberlakuan New Normal di Yogyakarta. Gaya hidup sehat memang jadi pilihan sebagian masyarakat, tidak terkecuali masyarakat Jogja dan sekitarnya.

Namun, patut diingat, pesepeda bukan berarti boleh seenaknya saja. Layaknya pengguna jalan yang lain, pesepeda juga wajib menjaga ketertiban dan keamanan saat bergowes ria dengan kawan atau keluarga.

Meski tidak semua, nampaknya masyarakat masih sering menemui pesepeda yang tidak mau menaati aturan dan kurang menghargai pengguna jalan yang lain. Bahkan ada yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Padahal, hal tersebut tentu tidak hanya membahayakan diri sendiri, namun juga orang lain.

Salah satunya yang belum lama ini diunggah oleh akun media sosial Twitter @merapi_news, gara-gara rombongan pesepeda yang menerobos lampu APILL, seorang pengendara motor bersama dengan keluarganya terjatuh ke persawahan.

Baca Juga: Tambah 755 Orang Hari Ini, 14.531 Orang RI Sembuh Corona

Diduga, pengendara yang diketahui bersama seorang anak dan istrinya tersebut berusaha menghindari rombongan pesepeda yang menerobos lampu merah.

"Korban rombongan pit-pitan nerobos lampu merah lurr. Tkp perempatan bakulan ngetan. Mesake mas e nganti nyemplung ng sawah ro anak bjone. Untung ora Popo. Motor e Yo Ra parah bgt rusak. Buat pakde-pakde kui sog neh nek pit-pitan Ra ngawur Yo pak. (Korban rombongan pesepeda nerobos lampu merah. TKP Perempatan Bakulan. Kasihan korban jatuh ke sawah sama anak istrinya. Untung tidak apa-apa, motor juga tidak rusak parah. Untuk bapak-bapak, kalau sepedaan jangan sembarangan ya pak)," tulis pengunggah dalam cuitannya tersebut.

Meski begitu, tidak semua pesepeda berlaku sembarangan saat gowes bersama. Hal ini diungkapkan akun @iamevasetiyawan.

"Senajan aku kerep gowes nek ketemu lampu merah aku yo tetep mandek, kadang ono barengan gowes ngono kae lampu merah tetep trabas, aku trimo mandek ngenteni ijo, ketinggal yo rapopo," tulisnya.

Baca Juga: Lulus Fisipol UGM Lalu Jadi Petani, Pria Ini Temukan Rahasia Kebahagiaan

Load More