Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 18 Juni 2020 | 13:22 WIB
Ruas jalan di depan Pasar Pripih yang masih rusak akibat pembangunan Bandara YIA beberapa waktu lalu, Kamis (18/6/2020). [Suarajogja.id / Hiskia]

SuaraJogja.id - Ketersediaan jalan yang memadai jadi infrastruktur penting dalam aspek kehidupan masyarakat. Meski begitu, di beberapa ruas di Kulon Progo yang rusak dan belum ada upaya perbaikan hingga kini.

Salah satunya yang ada di Papak Kidul, Kokap, Kulon Progo. Tiap kali warga melalui sejumlah ruas di wilayah tersebut terpaksa memperlambat laju kendaraan lantaran jalan berlubang. Indra Oktaviano (24) warga setempat, mengaku harus ekstra hati-hati saat melalui jalur di sejumlah jalan provinsi di lokasi terkait.

"Iya betul rusak parah dari pertigaan jalan provinsi Mlangsen menuju ke utara sampai Jalan Sangon, kurang lebih ada 6 km," ujar Indra kepada SuaraJogja.id, Kamis (18/6/2020).

Ia menyebut, sejumlah ruas jalan di dekat rumahnya sudah lama rusak dan belum ada perbaikan. Menurutnya, jalan rusak tersebut dibiarkan karena masih menunggu pembangunan bandara selesai dikerjakan.

Baca Juga: Komentar Warga saat Tempat Wisata Mulai Dibuka di Fase New Normal

Hal tersebut tentu mengecewakan bagi warga yang terbiasa melewati jalur tersebut. Tanpa konsentrasi yang lebih, jalan yang rusak itu bisa membahayakan para pengendara.

"Setiap hari harus injak rem menghindari jalan yang tak karuan. Lebih bahaya lagi ketika hujan atau setelah hujan dan harus pulang ke rumah di malam hari, lubang-lubang jalan tidak terlihat semua tergenang air," ungkapnya.

Indra menambahkan, sudah banyak pengendara yang mengalami kecelakaan di lokasi tersebut karena jalan yang licin dan berbatu. Meski kecewa, Ia menyadari pemerintah saat ini tengah fokus menangani persoalan Covid-19.

"Hanya bisa sabar saja mas, dengan tetap berhati-hati sambil menunggu jalan segera diperbaiki," ucapnya.

Hanya saja, ia tetap berharap, jika anggaran yang digunakan untuk menangani wabah Covid-19 dirasa cukup, setidaknya ada tindak lanjut dari pemerintah walaupun kecil untuk mengurangi bahaya akibat jalan berlubang itu.

Baca Juga: Baru Berusia 2 Tahun, Stormi Webster Sudah Jadi Model Sampul Majalah Vogue

Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terpaksa menunda perbaikan jalan kabupaten yang rusak. Alasannya, anggaran yang dimiliki pemerintah untuk pebaikan jalan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Anggaran fisik dipangkas habis, digeser untuk penanganan Covid-19,” kata Nurcahyo.

Dijelaskan Nurcahyo, sebelumnya sekitar 55 paket kegiatan fisik sudah dianggarkan sebagai upaya peningkatan kualitas jalan dibeberapa wilayah. Namun, saat ini hanya tersisa dua paket kegiatan saja.

Sisa dua paket ini ditujukan untuk peningkatan jalan di ruas Kecamatan Kokap-Pripih dengan pagu anggaran Rp6,8 miliar dan ruas jalan Boro-Gerbosari dengan pagu anggaran Rp9,2 miliar.

Pihaknya tidak memungkiri, sejumlah ruas jalan di Kulon Progo memiliki kondisi yang cukup memprihatinkan. Namun pergeseran anggaran memaksa rencana pembangunan jalan itu tertunda.

"Kita ambil contoh ruas Pripih-Palihan dan ruas Palihan-Mlangsen yang rusak terdampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta masih harus ditunda. Mau tidak mau masyarakat harus lebih bersabar," ucapnya.

Saat ini, DPUPKP Kulon Progo masih belum berani memastikan untuk mengalokasi anggaran ke  dalam APBD perubahan 2020 nanti. Pihaknya terus memantau perkembangan kasus Covid-19.

“Belum tahu nanti apakah di anggaran perubahan sudah bisa diajukan atau malah ditolak,” ujarnya.

Load More