SuaraJogja.id - Peluh di kening Tri Sulastri mengucur deras ketika menyapu guguran daun di landmark Merapi Park siang itu. Sesekali, wanita 54 tahun ini menyeka keringat yang membasahi sebagian wajahnya.
Dua tahun sudah ibu dua anak ini menjadi petugas kebersihan di destinasi wisata Merapi Park, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Pekerjaan ini pun menjadi penghasilan utama Tri untuk memenuhi kebutuhan hariannya, termasuk menyekolahkan anak.
Namun, pandemi Covid-19, yang terjadi sejak awal Maret lalu, memaksa destinasi wisata seluas lebih kurang 9 hektar itu harus tutup. Jelas saja, seluruh pegawai terkena dampaknya.
"Hampir tiga bulan Merapi Park ini ditutup. Saya yang hanya sebagai petugas kebersihan harus mencari pendapatan lain untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkap Tri Sulastri, ditemui SuaraJogja.id di Taman Wisata Merapi Park saat kunjungan Bupati Sleman Sri Purnomo, Jumat (19/6/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Abu Vulkanik Merapi Dapat Membunuh Virus Corona?
Tiga bulan objek wisata tersebut ditutup, Tri mengaku, pendapatannya jelas berkurang. Padahal, ia masih harus membayar kontrakan dan menyekolahkan anak-anaknya.
"Karena situasi Covid-19 ini, pendapatannya memang berkurang. Akhirnya saya bekerja lagi menjadi buruh setrika dan buruh bersih-bersih di tempat lain," terang dia.
Menuju kenormalan baru, sejumlah instansi mulai menyesuaikan aktivitas mereka dengan protokol pencegahan Covid-19. termasuk destinasi wisata Merapi Park. Saat ini, sejumlah persiapan serta simulasi telah dilakukan di lokasi setempat.
"Rencananya kan ini mau dioperasikan kembali, saya sudah berharap bisa mendapat penghasilan seperti semula. Bahkan ketika nanti banyak pengunjung, pegawai bisa mendapat bonus," terang Tri, berharap.
Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Sleman cukup menjadi pendapatan Tri sehari-hari jika tak ada pandemi. Bonus yang dia dapatkan juga bisa untuk membeli kebutuhan lain anaknya yang paling kecil.
Baca Juga: Kenang Letusan Gunung Merapi, Netizen ini Malah Teringat Mantan
"Anak saya paling kecil sudah lulus SMP dan akan masuk SMK. Ada beberapa kebutuhan yang saya butuhkan. Ketika nanti kembali dibuka [Merapi Park] lagi, ada hadiah yang ingin saya berikan kepada anak saya," terang wanita yang tinggal di Hargobinangun, Pakem ini.
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja Petugas Kebersihan di Spa
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Dilarang Buang Sampah Sembarang! 1.400 Petugas Kebersihan Disebar di Jakarta Selama Pelantikan Prabowo-Gibran
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan