Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 20 Juni 2020 | 10:59 WIB
Proses Audiensi Warga Bondalem dan Pemkab Bantul di Ruang kerja Bupati Jumat (19/6/2020). (Foto: Dok. Humas Pemkab Bantul)

SuaraJogja.id - Sejumlah warga Bondalem, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Bantul, Suharsono terkait pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang tengah dibangun di padukuhan tersebut.

Didampingi kuasa hukum, warga menyampaikan beberapa alasan menolak pembangunan proyek milik pemerintah tersebut.

Ketua Penolakan Pembangunan IPAL, Muwantoro menyampaikan ada beberapa alasan penolakan yang disampaikan dalam diskusi di ruang kerja bupati, Jumat (19/6/2020) tersebut, di antaranya sudah adanya IPAL komunal yang dimanfaatkan warga Bondalem.

Kemudian, jarak pembangunan IPAL dinilai terlalu dekat dengan pemukiman dan Masjid setempat. Sehingga dinilai tidak memenuhi jarak aman yabg diatur sebelumnya.

Baca Juga: Dugaan Penggelapan Dana Bansos di Bantul, Eko: Penjarakan Malingnya!

Muwantoro juga mengatakan, warga khawatir dengan dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti pencemaran udara dan pencemaran air.

"Secara geografis, lokasi pembangunan IPAL juga kerap dilanda banjir yang bisa menerpa hingga ke pemukiman warga," ujarnya.

Muwantoro juga menyampaikan bahwa 94% warga Bondalem menolak pembangunan IPAL yang dinilai berdampak pada seluruh masyarakat di padukuhan tersebut.

Proses Audiensi Warga Bondalem dan Pemkab Bantul di Ruang kerja Bupati Jumat (19/6/2020). (Foto: Dok. Humas Pemkab Bantul)

Ia juga menggugat terkait tidak adanya sosialisasi kepada warga yang terdampak langsung.

Menurut Muwantoro, sosialisasi dilakukan saat pembangunan telah siap dilaksanakan.

Baca Juga: Polres Bantul Amankan Residivis Pengedar Narkoba Dibungkus Kosmetik

Ia menjelaskan bahwa warga tidak menutup diri dengan adanya sosialiasi dan diskusi bersama Pemerintah Daerah. Terutama sejak awal ia menilai kurangnya pendampingan dari oerangkat desa.

Muwantoro berharap jika ada desa lain yang lebih layak untuk dibangun IPAL agar proyek tersebut dipindahkan dari Bondalem.

Asisten 1 Pemkab Bantul, Hermawan Setiaji mengatakan dalam diskusi di ruang kerja Bupati tersebut, Pemerintah Kabupaten Bantul menerima aspirasi yang disampaikan oleh warga Bondalem.

Saat ini, belum ada hasil yang bisa disampaikan karena akan diadakan pertemuan lanjutan.

"Hasil dari pertemuan tadikan banyak masukan-masukan, nanti akan dipelajari oleh tim tehnis kita kemudian akan kita sesuaikan jika memungkinkan," ujarnya.

Heramwan menjelaskan, pada pertemuan selanjutnya akan membahas jalan tengah untuk keinginan warga dan pemerintah.

Sejauh ini, belum akan dilakukan penundaan pelaksanaan proyek. Semuanya akan ditinjau sesuai dengan regulasi dan prosedur yang ada.

Load More