SuaraJogja.id - Setelah mengalami penurunan permintaan, bahkan cenderung sepi, pada April dan Mei, perajin batik Perajin batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo kembali bekerja lebih giat lagi selama pandemi karena permintaan perlahan mulai meningkat. Sejak awal Juni ini, kain batik bermotif "Geblek Renteng" cukup banyak dipesan dibanding sebelumnya selama pandemi COVID-19.
Menurut Agus, pemilik Sinar Abadi Batik Lendah, permintaan batik turun hingga 90 persen pada April dan Mei. Namun sejak awal Juni, permintaan mulai banyak lagi.
"Saat ini, kami sudah menerima pesanan batik dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti dari Kalimatan dan Sumatra. Meski jumlahnya tidak banyak, tapi kami sangat bersyukur," kata Agus di Kulon Progo, Sabtu (20/6/2020)
Pada April dan Mei, kata Agus, dirinya harus meliburkan 20 perajin batik yang membantu membuat batik selama ini. Namun, dengan adanya permintaan pada Juni ini, mereka sudah kembali bekerja. Sebelum ada pandemi COVID-19, dirinya melayani permintaan kain batik dan baju berbahan batik bermotif "Geblek Renteng".
Di sisi lain selama ada pandemi, dirinya mengoptimalkan pembuatan masker berbahan baku batik, dengan jumlah permintaan yang lumayan. Meski tidak mendapatkan keuntungan yang banyak, dirinya tetap dapat mengoptimalkan penjahit di sekitarnya supaya tidak menganggur.
"Pada masa pandemi, kami berusaha semaksimal mungkin supaya kerajinan batik tidak berhenti total, meksi hanya membuat masker. Kami juga menjualnya lewat daring dan media sosial," tutur Agus.
Diberitakan ANTARA, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan klasterisasi perajin batik, sehingga data tersebut dapat digunakan untuk memberikan bantuan penanganan perajin batik terdampak COVID-19. Menurutnya, tidak semua perajin batik terkena imbas pandemi COVID-19.
"Pemulihan ekonomi perajin batik harus disesuaikan klasternya, sehingga bentuk bantuan juga beragam dan tepat sasaran. Ini harus dipahami oleh semua pihak," kata Akhid.
Ia juga berharap perajin batik di Kulon Progo tetap bersabar dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga: Promosikan Batik, Agus Yudhoyono AHY Malah Disarankan Cukur Brewok
"Percayalah bahwa pandemi COVID-19 ini akan segera berakhir, dan kami bersama pemkab akan menyikapi supaya sektor industri batik kembali bangkit dan kembali membesar," ucap Akhid. "Kami optimistik industri batik di Kulon Progo akan cepat kembali bangkit."
Dirinya pun mengimbau seluruh masyarakat Kulon Progo untuk seterusnya, terutama sejak adanya pandemi ini, supaya selalu menggelorakan menggunakan produk lokal produk sendiri.
"Hal itu adalah wujud dari implementasi program Bela Beli Kulon Progo," ujar Akhid.
Berita Terkait
-
Pasien Positif COVID-19 Kulon Progo Tambah 3 Orang, Total 4 Dirawat di RS
-
Bangkit di Tengah Pandemi, Kopi Suroloyo Kini Bisa Jual 50 Cangkir Sehari
-
Spot Kece Bandara Kulon Progo, Lampu Kota Malioboro Hingga Wayang Raksasa
-
Rayakan HUt Bhayangkara, Polres Kulon Progo Bersihkan Gereja dan Masjid
-
Kelompok Tani Kulon Progo Sulap Lahan Berbatu Jadi Produktif Kelengkeng
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok