SuaraJogja.id - Ditutupnya Taman Satwa Gembira Loka Yogyakarta selama pandemi Covid-19 sejak 22 Maret 2020 lalu membuat hewan-hewan lebih aktif bergerak. Tidak banyaknya pengunjung kebun binatang rupanya membuat hewan lebih tenang.
Unit Pusat Pelayanan Gembira Loka Zoo Dwi Ibnu Susilo mengungkapkan, salah satu hewan yang lebih aktif bergerak berada di zona cakar taman satwa.
"Setelah saya mengecek dan melihat, ada salah satu hewan di zona cakar yang aktif bergerak. Macan Dahan yang sebelumnya lebih sering diam di sekitar pohon ketika banyak pengunjung, saat ini lebih banyak aktif bergerak," ungkap Ibnu, ditemui SuaraJogja.id di Taman Satwa Gembira Loka, Selasa (23/6/2020).
Ia menuturkan bahwa selama pandemi ada kemungkinan satwa lebih tenang. Tidak banyaknya pengunjung yang datang menjadi salah satu faktor hewan lebih bebas beraktivitas.
Baca Juga: Gemasnya Arinta si Bledug Gembira Loka, Ada Arti di Balik Namanya
"Bisa jadi karena tidak banyak pengunjung, hewan-hewan ini lebih aktif bergerak," katanya.
Ibnu mengatakan, saat ini memang Macan Dahan lebih terlihat aktif dari satwa lainnya. Ia juga akan memperhatikan hewan tersebut agar tidak stres ketika taman satwa dibuka kembali.
"Tentunya ada treatment oleh para keeper [penjaga] kepada satwa yang mereka tangani. Ketika para pengunjung mulai banyak berdatangan, dilakukan penyesuaian agar mereka tidak kaget," terang dia.
Selama pandemi Covid-19, dirinya mengaku, asupan makanan dan vitamin kepada satwa tetap diberikan sesuai porsi. Pemeriksaan terhadap hewan juga rutin dilakukan.
"Kami memiliki tiga dokter yang bergantian berjaga untuk menangani satwa di sini. Namun, biasanya jika ada hewan sakit, keeper yang menangani dahulu dan melaporkan ke dokter ketika butuh penanganan lebih intens," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Pawang Gajah Gembira Loka, Ikatan Batin Tercipta Sebab Selalu Bersama
Hingga kini, hewan-hewan di Gembira Loka Zoo diakui masih sehat. Kendati demikian, Ibnu menjelaskan, tidak adanya pengunjung membuat nihil pemasukan. Meski begitu, pihak pengelola sudah menyiapkan dana cadangan.
"Belajar dari bencana yang pernah terjadi di Yogyakarta dan berdampak di taman satwa ini, kami masih memiliki dana cadangan untuk pengelolaan satwa dan taman ini. Selain itu, beberapa donasi dari masyarakat juga datang, terutama berbentuk pakan satwa," terang Ibnu.
Taman wisata seluas 20 hektar tersebut memiliki lebih kurang 1.500 satwa. Jumlah tersebut terdiri dari jenis primata, reptil, mamalia aves (burung), dan pisces (ikan-ikanan).
Berita Terkait
-
Gemasnya Arinta si Bledug Gembira Loka, Ada Arti di Balik Namanya
-
Kisah Pawang Gajah Gembira Loka, Ikatan Batin Tercipta Sebab Selalu Bersama
-
Pascapandemi Corona, Gembira Loka Zoo Berencana Tawarkan Kunjungan Malam
-
Gembira Loka Zoo Optimis Bisa Bertahan hingga 9 Bulan ke Depan
-
Tak Ada Pemasukan, Kebun Binatang Gembira Loka Produksi Pakan Sendiri
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya