SuaraJogja.id - Fenomena bersepeda secara bergerombol hingga memenuhi jalan raya tengah menjadi sorotan publik. Selain dianggap mengganggu pengendara kendaraan bermotor, di beberapa kesempatan berpotensi terjadi kecelakaan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif pun meminta para pesepeda dan pengendara kendaraan lainnya yang menggunakan jalan raya untuk menanamkan budaya berbagi, saling menghargai di jalan raya.
"Sejauh ini jika kita jalan di jalanan kota kan kecil-kecil ya, sempit-sempit. Jadi kami edukasinya (ke masyarakat) share the road. Jadi harus saling berbagi dan memahami, selain itu ketersediaan jalan untuk pesepeda sudah ada. Sehingga jalur itu dikhususkan untuk pesepeda," ujar Agus dihubungi wartawan, Rabu (24/6/2020).
Agus tak menampik jika kuantitas pesepeda yang beraktivitas di jalan raya kian hari makin meningkat. Hal itu juga berpotensi memenuhi jalan pada jam-jam tertentu.
Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Mi Ayam Bu Tumini Jogja Akhirnya Buat Produk Frozen
"Saat ini volume-nya sangat banyak tidak hanya di Yogyakarta menurut saya, di kota lain misal di Jawa Tengah juga terjadi. Artinya, ini merupakan arah positif jika memang bersepeda dijadikan aktivitas untuk bekerja. Bukan hanya rekreatif," tutur Agus.
Ia melanjutkan, Dishub Kota Yogyakarta sudah beberapa kali melakukan edukasi melalui sejumlah pengeras suara yang ada di beberapa sudut kota. Termasuk di media sosial milik Dishub Kota Yogyakarta.
"Edukasi mulai pemberitahuan melalui media sosial bagaimana menggunakan jalan raya yang aman. Patuhi aturan yang ada. Hal itu yang selalu kami sosialisasikan ketika berkendara, terutama share the road ini," tutur dia.
Disinggung soal peristiwa kecelakaan yang melibatkan pesepeda dengan sepeda motor baru-baru ini di wilayah DIY, Agus mengaku ada kalanya masyarakat terlalu asyik bersepeda hingga tidak waspada.
"Memang saat bersepeda dengan teman-teman dan terlalu asyik bersepeda mereka sampai lupa. Kadang mereka tidak waspada dan tidak hati-hati. Sebenarnya dalam aturan berkendara harus tetap fokus. Dalam undang-undang juga dilarang menggunakan gadget," jelas dia.
Baca Juga: Fogging Jarang Dilakukan Meski Potensi DBD Meningkat, Ini Kata Dinkes Jogja
Mantan Camat Gondomanan ini mengajak masyarakat untuk lebih fokus dan memperhatikan pengendara lain selama di jalan raya. Fenomena bersepeda yang terjadi saat ini merupakan hal positif namun tetap harus saling menghargai.
Berita Terkait
-
Demi Ronaldo, Pria Ini Gowes Sepeda dari China ke Arab Saudi Selama 7 Bulan!
-
Kisah Haru Abed:Bersepeda Lintas Negara Demi Gaza yang Terluka
-
Para Pejuang Anak Bersepeda Lintasi Sumba Sejauh 270 Km Pada Bike to Care 2024
-
Dubes Indonesia untuk Portugal dan Penjabat Gubernur Sulsel Bersepeda Ria, Bahas Ekonomi Pariwisata
-
Gowes Sepeda Kayu di CFD Bundaran HI, Jokowi Jadi Rebutan Selfie Warga
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem