"Kami mengajak untuk lebih berhati-hati lebih fokus dan tentu, prilaku saling berbagi jalan ini yang perlu dilakukan penggunaan jalan raya," jelas dia.
Terpisah penggiat sepeda asal Yogyakarta Ardi Iswansyah (33) menjelaskan ada aturan tak tertulis bagaimana seharusnya masyarakat bersepeda di jalan raya.
"Ada aturan tak tertulis sebenarnya saat gowes (bersepeda) di jalan raya. Ketika grup ride (bergerombol) aturannya berbaris dua-dua memanjang ke belakang. Jika nantinya melewati jalan yang tak terlalu lebar, nanti berbaris satu memanjang ke belakang," terang Ardi dihubungi wartawan.
Ia mengaku jika transportasi sepeda saat ini tengah digandrungi banyak kalangan. Namun hal itu bukan berarti membuat pengguna sepeda bebas untuk memenuhi jalan raya saat bersepeda.
Baca Juga: Sempat Jadi Polemik, Mi Ayam Bu Tumini Jogja Akhirnya Buat Produk Frozen
"Saat ini ketika booming gowes, orang-orang gowes bukan bersati kita seenaknya. Jadi cukup baris dua-dua itu sudah cukup aman selama mereka waspada," ungkap dia.
Ardi melanjutkan bahwa di tengah ramainya bersepeda, masyarakat juga harus memahami bagaimana bersepada yang aman. Tentunya dengan mengenakan alat pelindung hingga lampu ketika melintas di tempat gelap.
"Maka perlu adanya edukasi ke masyarakat soal bersepada ini. Saat malam hari bersepeda misalnya lebih baik menggunakan lampu penanda agar pengendara atau pesepeda yang melintas di tempat gelap saling mengetahui. Hal-hal ini juga harus dipahami," jelasnya.
Pria yang tergabung di komunitas Fixed Kaskus YK ini memprediksi jika fenomena bersepeda masih akan bertahan hingga akhir tahun. Apalagi permintaan terhadap sepeda sendiri masih tinggi.
"Permintaan terhadap sepeda masih tinggi. Namun di beberapa toko sepeda di Yogyakarta stoknya menipis. Bahkan display sepeda di beberapa toko harus mereka jual karena tingginya permintaan," tukasnya.
Baca Juga: Fogging Jarang Dilakukan Meski Potensi DBD Meningkat, Ini Kata Dinkes Jogja
Berita Terkait
-
Manfaat yang Bikin Kamu Semangat Bersepeda
-
Fenomena Gowes Pagi: Antara Gaya Hidup Sehat atau Tren Sesaat?
-
Demi Ronaldo, Pria Ini Gowes Sepeda dari China ke Arab Saudi Selama 7 Bulan!
-
Kisah Haru Abed:Bersepeda Lintas Negara Demi Gaza yang Terluka
-
Para Pejuang Anak Bersepeda Lintasi Sumba Sejauh 270 Km Pada Bike to Care 2024
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?