SuaraJogja.id - Protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 secara ketat diterapkan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Sleman di Pasar Hewan Gamping.
Salah satunya dilakukan dengan menyemprot kendaraan pengangkut hewan menggunakan cairan antiseptik.
"Jadi sejak pintu masuk ke Pasar Hewan Gamping, kami sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, setiap kendaraan pengangkut hewan yang masuk langsung disemprot dengan antiseptik," kata Kepala DPPP Kabupaten Sleman Heru Saptono di Sleman, Rabu (24/6/2020).
Menurut Heru, yang disemprotkan merupakan cairan antiseptik, bukan cairan disinfektan, supaya hewan ternak tetap aman.
"Jadi pengemudi dan orang yang ada di dalam kendaraan pengangkut kami minta untuk turun dulu, kemudian baru dilakukan penyemprotan ke hewan ternak dan kendaraan," katanya, dikutip dari ANTARA.
Selain itu, lanjut Heru, setiap orang yang masuk ke area Pasar Hewan Gamping juga wajib untuk menaati protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak dalam transaksi.
"Kami juga telah menyiapkan tempat-tempat untuk cuci tangan bagi para pengunjung Pasar Hewan Gamping," tambah Heru.
Dari pengawasan dan pemantauan yang dilakukan selama ini, Heru mengatakan, pengunjung cukup patuh untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Dari pantauan kami, lebih dari 95 persen pengunjung Pasar Hewan Gamping sudah patuh. Hanya beberapa orang saja yang tidak memakai masker, mereka ini kemudian kami minta untuk mengambil masker di pos pengawasan dan baru boleh masuk ke pasar," tuturnya.
Baca Juga: Perangi Pandemi COVID-19, Australia Desak G20 Tutup Pasar Hewan Liar
Dia berujar, sebelum pandemi COVID-19, aktivitas di Pasar Hewan Gamping dilakukan "sepasaran" atau lima hari sekali. Namun setelah wabah corona, aktivitas perdagangan diatur dalam dua "pasaran" atau setiap 10 hari sekali.
"Dan nanti jika para pedagang atau pengunjung Pasar Hewan Gamping dapat konsisten menerapkan protokol kesehatan, maka kemungkinan aktivitas akan dikembalikan lagi menjadi tiap satu 'pasaran' atau lima hari sekali," terang Heru.
Bagi pengunjung yang tidak patuh protokol, Heru menegaskan, mereka akan langsung dilarang masuk ke area Pasar Hewan Gamping.
"Misalnya pengemudi kendaraan pengangkut dan penjual hewan tidak memakai masker, maka tidak akan kami perbolehkan masuk dan harus putar balik. Jika saat ini kami masih menyediakan masker di pos pengawasan, maka ke depan tidak lagi dan pengunjung wajib membawa sendiri," ungkap Heru.
Berita Terkait
-
275 WNI ABK Dua Kapal Pesiar Tiba di Jakarta
-
Adaptasi New Normal, Ini Aturan yang Harus Diikuti Karyawan dan Tamu Hotel
-
Digelar Sekali Saat Pandemi, Kini Car Free Day Ditiadakan Lagi
-
Ikuti Protokol Kesehatan, Hotel Terima Acara Pernikahan Tanpa Resepsi
-
Cegah Covid-19, Pakar Imbau Masyarakat Pakai Topi Saat Olahraga, Alasannya?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik