SuaraJogja.id - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla alias JK, menilai rencana pemerintah melakukan pemindahan Mary Jane Veloso dari Indonesia ke Filipina merupakan hal yang wajar. Menurutnya hal itu akan dapat mengurangi beban dari Indonesia sendiri.
"Ya, ini kan salah satu solusi, supaya kita jangan, itu menahan orang di negeri kita, itu kan beban juga. Kita tidak punya beban lagi untuk menahan (narapidana) di Indonesia terlalu lama," kata JK ditemui di Balairung UGM, Kamis (28/11/2024).
Dia menyebut rencana Mary Jane yang akan dipindahkan ke Filipina melalui mekanisme transfer of prisoner atau pemindahan narapidana pada Desember nanti bisa juga dilakukan oleh Indonesia. Sehingga hal ini tidak hanya untuk kepentingan satu negara saja.
"Dan itu juga, kita di lain pihak meminta juga, kalau ada orang kita luar negeri yang penting untuk masalah hukum di Indonesia juga kita minta seperti itu. Jadi, kedua belah pihak," ucapnya.
Baca Juga: Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
Tepat atau tidaknya langkah pemindahan Mary Jane tersebut, JK menyerahkan kepada para ahli hukum untuk memberikan penilaian. Dia hanya mengatakan langkah tersebut merupakan sesuatu yang lumrah untuk dilakukan.
"Ya, untuk suatu tepat atau tidak itu terserah pada ahli hukum. Tapi kan saya katakan itu biasa saja, bisa saja," ujarnya.
JK juga tak mempermasalahkan rencana pemindahan narapidana lain sebut saja lima anggota tersisa Bali Nine yang merupakan kelompok penyelundup narkoba yang ditangkap di Bali pada 2005. Termasuk jika ada pengurangan hukuman ketika nanti para narapidana itu telah kembali.
"Iya, ndak apa-apa, asal di negerinya tetap dihukum. Kita kan sanksinya, selama di penjara di Indonesia dan penjara Australia kan beda-beda. Bisa saja," tandasnya.
Diketahui tahun ini merupakan 14 tahun Mary Jane Veloso menjalani tahanan di Indonesia. Mary Jane Veloso diketahui merupakan pekerja migran asal Filipina, yang direkrut untuk bekerja di Malaysia.
Baca Juga: Ibunda Mary Jane Sambut Hangat Kabar Anaknya Segera Pulang
Namun kemudian dijebak terbang ke Yogyakarta untuk membawa narkotika yang mengakibatkan dia mendapatkan vonis hukuman mati. Pada tahun 2015, eksekusi terhadap Mary Jane berhasil ditunda berkat kampanye penghentian eksekusi yang dilakukan secara internasional dan setelah perekrutnya, Maria Sergio menyerahkan diri dan menjalani persidangan terkait perekrutan ilegal dan perdagangan orang.
Kemudian pada 11 November 2024, Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Impias) menerima kunjungan dan menyatakan akan mempertimbangkan permintaan dari Pemerintah Filipina untuk memindahkan Mary Jane ke Filipina.
Berita Terkait
-
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
-
BNI Raih Predikat "The Most Trusted Companies" di Ajang Corporate Governance Perception Index Award 2024
-
Diakui UNESCO Sebagai Karya Agung Budaya Dunia, Museum Nasional Pamerkan Lebih dari 200 Keris Indonesia
-
Bocoran Orang Dalam: Rizky Ridho Habis Dimaki-maki Shin Tae-yong
-
Mau Geser Maarten Paes dari Kiper Utama Timnas Indonesia? Nadeo Argawinata cs Harus Lakukan Ini
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin
-
Menang Hasil Quick Count Pilkada Gunungkidul, Pendukung Endah-Joko Cukur Gundul