SuaraJogja.id - Meski berjalan cukup lancar, penyelenggaraan pilkada di DIY masih meninggalkan beberapa persoalan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY menemukan kasus politik uang saat hari pencoblosan di pilkada Sleman, Rabu (27/11/2024).
"Pada saat pembagian uang di hari H [pemungutan suara] itu ada empat laporan yang masuk di Sleman," papar Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu DIY Bayu Mardinta Kurniawan, dikutip Kamis (28/11/2024).
Menurut Bayu, selain hari H pencoblosan, Bawaslu mendapatkan dua laporan dan satu temuan politik uang saat masa tenang. Dengan ditambah dengan kasus sebelumnya maka Bawaslu mencatat ada tujuh kasus dugaan bagi-bagi uang di pilkada Sleman.
Sedangkan di wilayah lain seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo belum ditemukan adanya laporan bagi-bagi uang.
Baca Juga: Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan
"Kita akan lakukan kajian dulu, kalau memang itu terpenuhi [kasus politik uang], lanjut ke tahapan di sentra gakkumdu," ujar dia.
Sementara Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY, Umi Illiyani menjelaskan empat laporan politik uang yang masuk ke Bawaslu merupakan peristiwa terjadi pada Selasa (26/11/2024) malam. Laporan diterima dengan durasi sekitar pukul 18.00-23.00 WIB.
"Laporannya memang hari H pagi hari tapi kejadiannya malam, pada saat pendirian TPS," jelasnya.
Umi menambahkan, meski ada laporan masuk, Bawaslu DIY belum menyebutkan paslon yang bagi-bagi uang. Butuh kajian yang lengkap sebelum disampaikan. Namun diakui, pilkada Sleman memiliki dinamika yang tinggi dibandingkan wilayah lain di DIY.
"[Masalah pilkada sleman] dibanding dari daerah-daerah lain [lebih kompleks]," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Quick Count, Paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa Unggul 62 Persen di Pilkada Sleman
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
KPU RI Umumkan Rekapitulasi Suara Pilkada Pada 15 Desember, Ini Tahapannya
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Tekor Miliaran Rupiah Usai RK-Suswono Tumbang: Jakarta Tak Mempan dengan Uang
-
Pekerjaan Mentereng Suami Nia LIDA, Pantas Bisa Kasih Uang Panai Rp1,5 M dan Hadiahi Istri Perusahaan
-
Raffi Ahmad Girang Jeje Govinda Unggul di Pilkada, Warganet Khawatirkan Status Ibu Pejabat Syahnaz Sadiqah
-
Strategi Ratu Zakiyah Datangkan Artis Berhasil Tumbangkan Trah Ratu Atut Chosiah
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Pilkada di DIY Lancar, Tapi Sleman Diwarnai Bagi-Bagi Uang Saat Pencoblosan
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta
-
7 Tahun Sukses, INNSiDE by Melia Yogyakarta Perkuat Jalinan dengan 50 Perusahaan
-
Hasil Quick Count: Endah-Joko Pimpin Pilkada Gunungkidul, Raih 40,83 Persen Suara
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU