Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 29 Juni 2020 | 14:45 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud minta maaf di depan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. (TimesIndonesia)

SuaraJogja.id - Aksi tak terduga dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menggelar pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia Surabaya, Senin (29/6/2020). Dalam momen pertemuan tersebut Wali Kota yang akrab disapa bu Risma itu menangis hingga sujud.

Diketahui sebelum menangis hingga sujud, saat itu Risma tengah mengadakan pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para direktur Rumah Sakit di Kota Surabaya. 

Pertemuan bersama Ikatan Dokter itu dilakukan guna mendengar dan mencari solusi atas permasalahan di setiap rumah sakit di Surabaya dalam penanganan pasien Covid-19.

Namun diskusi mendadak berubah tegang ketika seorang dokter ahli paru senior dari RSUD Dr Soetomo, Sudarsono menceritakan, penuhnya rumah sakit-rumah sakit karena Covid-19.

Baca Juga: Sepedaan Yuk! Ini Jalur Gowes di Jogja dengan Pemandangan Alam nan Sejuk

Ia menyebut penyebab kematian pasien COVID-19 di Surabaya yang tinggi alasannya karena pasien tak dapat kamar di RSUD Dr Soetomo.

Sudarsono juga menyebut bahwa di hilir, masih banyak diperlukan peningkatan edukasi.

"Mari, kami mengajak konsolidasi dan koordinasi dengan Surabaya," ajak Sudarsono.

"Selain itu, saya melihat di jalan-jalan banyak warga dan ABG yang nongkrong di warung," bebernya.

Baca Juga: Ketahuan Mencuri dan Dihajar Massa, Ini Cara DZ Bobol Rumah Warga di Jogja

Mendengar pernyataan tersebut, Risma merespon bahwa dirinya sudah berniat membantu RS dr Soetomo namun ada penolakan.

"Kami nggak bisa masuk ke sana, tapi rumah sakit lain bisa," ujar Risma.

Risma juga mengaku telah mengerahkan semua camat dan lurah, dirinya juga menyebut bahwa kampung tangguh di Kota Surabaya berhasil. Namun justru warga rumah elit yang kini banyak positif Covid-19.

Sesaat setelah pemaparan itu, Risma tiba-tiba bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah Sudarsono. Risma kemudian sujud dan minta maaf.

Sembari bersujud, Risma menjelaskan sudah menyediakan 200 tempat tidur di RS Husada Utama jika RS Dr Soetomo penuh.

"Kenapa saya selalu disalahkan, padahal bantuan saya ditolak," kata Risma sembari menangis.

"Mohon maaf Bapak .. mohon maaf," kata Risma dengan suara serak sambil memegangi kaki dokter tersebut.

Beberapa orang yang hadir nampak mencoba menenangkan dan mengangkat Risma yang tetap bersikukuh bersujud di kaki dr Sudarsono, dokter paru senior RS Dr Soetomo.

Load More