SuaraJogja.id - Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Suprapdiono menyampaikan bahwa seiring berjalannya waktu, pemikiran masyarakat desa akan nilai guyub dan padat karya, kini mulai terkikis. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Giri Suprapdiono pada acara Kongres Kebudayaan Desa yang dilaksanakan melalui webinar, berpusat di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Rabu (1/7/2020).
Dalam sesi pertama, Giri menjelaskan bahwa kekinian mulai muncul pemikiran tentang 'kami dibayar berapa' untuk sebuah pekerjaan atau program, membuat banyak masyarakat desa berpikir materealistis layaknya warga yang hidup di perkotaan.
Namun Giri Suprapdiono menggarisbawahi, bahwa tidak semua orang kota berpikiran demikian, karena baginya sebenarnya mayoritas masyarakat Indonesia pada dasarnya semuanya memiliki hati nurani yang baik.
"Walaupun mereka dari desa tumbuh di kota, budaya desa seperti kejujuran, kesederhanaan, prioritas kepentingan ini mulai hilang. Mirisnya semakin hari pelaku korupsi usianya semakin muda," ungkap Giri.
"Ternyata kita di desa keteladanan pak lurah, kepala desa, guru agama ini semakin penting. Di kota ini semakin hilang keteladanan, sehingga lahirnya budaya materialistis," imbuhnya.
Spritualisme antara alam, yang berkesinambungan dengan manusia inilah yang dibutuhkan demi harmonisasi serta inspirasi menurut Giri.
"Ketika cukup sudah dianggap tidak cukup, maka sikap kecintaan pada dunia ini akan lahir, seperti yang diungkapkan oleh Angus Deaton soal prinsip Hedonic Treadmil," ungkap Giri melalui webinar.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat desa terkait pemilihan pemimpin disebut mulai tertular dengan yang namanya 'money politic'. Sehingga menurut Giri, menjadi sebuah PR besar karena masyarakat desa sudah mulai mengalami banyak perubahan signifikan.
Kurangnya pendanaan rasional serta apresiasi pejabat politik, seperti salah satunya kepala desa secara memadai ini juga menjadi tantangan. Yang terjadi hasilnya, kepala daerah terpilih atas money politik tadi akan melakukan upaya yang kemudian merusak perilaku masyarakat desa.
Baca Juga: Kongres Kebudayaan Desa 2020 Ajak Hadapi New Normal dari Desa
Oleh karenanya Giri menambahkan, bahwa perlunya melibatkan desa untuk melakukan pemberantasan korupsi. Beberapa di antaranya sudah mulai dilakukan bersama sejumlah komunitas, seperti melakukan gerakan kecil Sekolah Pemuda Desa, Sekolah desa hingga Sarasehan Desa.
"Spiritual menjadi strategi pertama untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 sekaligus menumpaskan korupsi, kedua wajib kembalinya sikap kearifan lokal dan gotong royong serta keharmonisan bersama alam, kemudian yang terakhir mencari obat untuk penyembuhan secara keseluruhan," tutup Giri Suprapdiono.
Sekadar informasi, webinar seri 1 Kongres Kebudayaan Desa yang digelar pada Rabu (1/7/2020) berupaya mengumpulkan dan menawarkan ide tatanan baru Indonesia dari desa.
Desa sebagai satuan pemerintahan terkecil di Indonesia, dinilai perlu menjadi titik awal untuk merumuskan tata nilai dan tata kehidupan baru dalam bernegara dan bermasyarakat.
Pun webinar ini diharapkan bisa memberikan gagasan tentang kebijakan dan budaya antikorupsi pada pemerintah serta masyarakat desa.
Berita Terkait
-
Kongres Kebudayaan Desa 2020 Ajak Hadapi New Normal dari Desa
-
Menteri Desa dan PDTT: Covid-19 Mendekonstruksi Tatanan Budaya Kita
-
Pantau Kepatuhan Wisatawan, Gunungkidul Perpanjang Uji Coba New Normal
-
LIVE STREAMING: Pembukaan Rangkaian Kongres Kebudayaan Desa 2020
-
LIVE STREAMING: Tatanan Baru, Apa dan Bagaimana Hidup di Era New Normal
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin