SuaraJogja.id - Sebanyak 52 orang karyawan tetap PT Kharisma Eksport mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, meminta dukungan dan perhatian. Pasalnya, hampir empat bulan gaji mereka belum dibayarkan penuh oleh perusahaan.
Ketua Serikat Buruh Independen (SBI) PT Kharisma Agustyawan mengatakan, selama tiga bulan terakhir gaji mereka hanya dibayarkan sebesar Rp100.000 setiap minggunya. Padahal seharusnya setiap karyawan menerima gaji sebesar Rp1.795.000 setiap bulan.
"Tunggakan untuk teman-teman kami sebanyak 52 orang ini sebesar Rp185 juta belum dibayarkan," ujar Agus, Selasa (7/7/2020).
Agus mengatakan, sebelumnya pihak perusahaan berlaku kooperatif dalam menerima protes karyawan. Perusahaan menjelaskan bahwa selama pandemi order ke perusahaan menipis, sehingga belum bisa memenuhi hak karyawan. Namun, sejak Oktober 2019, Agus menyampaikan bahwa Jaminan Hari Tua (JHT) karyawan belum dibayarkan.
Baca Juga: Jubir Erick Thohir Sebut Komisaris BUMN Tak Digaji Tapi Diberi Honor
Kegiatan tersebut merugikan karyawan yang tidak bisa menggunakan haknya ketika sakit. Mereka harus membayar pribadi biaya pengobatan sendiri. Kebijakan penyerahan gaji yang dicicil secara mingguan sendiri tidak melalui kesepakatan dengan karyawan.
"Kalau karyawan bulanan terakhir menerima gaji sebesar Rp500 ribu itu setelah Lebaran. Sampai sekarang belum menerima lagi," imbuhnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan laporan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul. Pihak perusahaan dan karyawan sudah dipertemukan dan menjalani sidang bipatrit sebanyak dua kali. Namun, dari kegiatan tersebut belum ditemukan keputusan terkait gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Agus juga menyebutkan, sejak Senin (6/7/2020) sudah ada separuh dari seluruh jumlah karyawan dirumahkan sebelum mendapatkan upah.
PT Kharisma Eskport merupakan perusahaan yang berkecimpung dalam usaha ekspor barang-barang meubel dan beralamat di Jl Parangtritis, Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul.
Baca Juga: Terungkap! Jack Miller Rela Digaji Rendah di Ducati, Ini Alasannya
"Kami minta dukungan, agar nasib kami diperhatikan oleh mereka. Masalahnya kan, kami juga selalu mendukung kinerja mereka," ujar Agus.
Berita Terkait
-
Nasib Emiten TGUK: Karyawan Tetap Tinggal 4 Orang, Gerai Banyak yang Bangkrut
-
Tuntut Pengesahan UU Ketenagakerjaan Baru, Buruh Geruduk DPR
-
Imbas Penembakan Pekerja Migran, Buruh Geruduk Kedubes Malaysia
-
SBMI Catat 456 Kasus Buruh Migran Sepanjang 2024, Didominasi Penipuan hingga TPPO
-
Babak Akhir Sritex! Listrik Pabrik Terancam Gelap, Ribuan Buruh Histeris
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga