SuaraJogja.id - Kulon Progo kembali mendapat tambahan dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total kasus positif menjadi 20 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan kasus positif KP-19 adalah laki laki, 59 tahun, berdomisili di Kapanewon Lendah. Pasien masuk ke dalam kategori PDP dan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul sejak Selasa (7/7/2020) karena demam batuk dan sesak napas.
"Dari KP-19 masih terus dilakukan tracing untuk menentukan sumber penularan," ujar Baning kepada awak media, Sabtu (11/7/2020).
Sedangkan kasus positif KP-20 adalah perempuan, 60 tahun, yang berdomisili juga di Kapanewon Lendah. Pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang diketahui merupakan kontak erat dengan kasus positif KP-18 yang merupakan nakes rumah sakit swasta di Bantul.
"Tadi siang KP-20 dikirim ke RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk diisolasi," imbuhnya.
Baning menuturkan hari ini pihaknya juga melakukan rapid test kepada tujuh orang yang diketahui merupakan kontak erat dengan KP-19. Hasilnya ditemukan dua orang reaktif rapid test dan dilakukan isolasi mandiri di rumah untuk menunggu dilakukan test swab besok Senin di RSUD Wates.
Dikatakan Baning, bahwa dari hasil tracing lanjutan kepada kasus positif KP-19 ternyata ditemukan banyak kontak. Hal itu disebabkan karena sebelum sakit KP-19 diketahui sempat melakukan banyak kegiatan bersama warga lainnya.
"Sedang didalami untuk ditentukan siapa kontak erat lainnya agar segera bisa dilakukan isolasi dan rapid test kepada yang masuk kontak erat," tuturnya.
Sementara itu tracing kepada KP-20 baru ditemukan 11 orang dengan kontak erat yang akan dilakukan pemeriksaan rapid test besuk senin dan masih dilakukan tracing lanjutan.
Baca Juga: Lahan Sawah Tergerus Pembangunan, Pemkab Kulon Progo Siapkan Lahan Baru
"KP-20 itu tertular KP-18 yang juga bisa dikatakan sebagai transmisi lokal terlokalisir," ungkapnya.
Dari informasi yang didapat, Baning menyimpulkan bahwa penularan kasus sebelumnya yang terjadi pad KP-18 bukan disebabkan oleh kontak suami yang bekerja di Sukoharjo karena diketahui sudah lima bulan tidak pulang. Namun sebelumnya KP-18 diduga sudah tertular di tempat kerjanya.
Baning menegaskan dengan bertambahnya kasus yang merupakan penularan setempat ini membuktikan bahwa banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berada di masyarakat. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Tingkatkan pengawasan kepada pendatang dari wilayah berisiko tinggi, pastikan mereka melakukan karantina ketat selama 14 hari atau melakukan tes secara mandiri," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI