Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 10 Juli 2020 | 17:17 WIB
Ilustrasi sawah, ilustrasi padi [Kementan]

SuaraJogja.id - Pembangunan Yogyakarta Internasional Airport atau Bandara YIA berdampak pada lahan pertanian di Kulon Progo. Salah satu kawasan yang harus mengorbankan ratusan hektar sawah adalah Kapanewon Temon.

Semakin berkurangnya lahan pertanian di Kulon Progo akibat alih fungsi tersebut mendapat perhatian dari Pemkab Kulon Progo. Langkah yang akan dilakukan adalah dengan membuat atau mencetak sawah baru di berbagai tempat sebagai ganti lahan yang hilang tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho menyampaikan bahwa pencetakan lahan yang baru tersebut dalam rangka menjaga ketahanan pangan di daerah Kulon Progo. Menurutnya, itu program strategis dari Pemkab untuk terus mengembangkan sektor pertanian.

"Tahapan pelaksanaan akan dimulai dengan identifikasi potensi, penyusunan SID [Survey Investigasi Design] dan pelaksanaan cetak sawah di lapangan," ujar Aris kepada SuaraJogja.id, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga: Permintaan Meningkat, Penerbangan Internasional Bandara YIA Kembali Dibuka

Dijelaskan Aris, terhitung sejak 2019, Pemkab Kulon Progo telah berhasil mencetak sawah baru dengan luas mencapai 155 hektare. Sementara itu, pada 2020, terdapat 50 hektare sawah baru yang akan dicetak dan sudah sekitar 135 hektare lahan yang sedang memasuki tahapan SID.

"Lima puluh hektare lahan yang nantinya akan digunakan untuk cetak sawah baru tersebut terletak di Kapanewon Pengasih dan Samigaluh," ungkapnya.

Terkait lahan lainnya, seluas 135 hektare sedang melewati tahapan SID berada di Kapanewon Sentolo, Naggulan, Kawibawang dan Samigaluh.

"Nantinya hasil SID tahun 2020 tersebut akan diusulkan untuk dicetak pada 2021," tandasnya.

Baca Juga: Gara-gara Ini, Bandara YIA Raih Penghargaan dari Polres Kulon Progo

Load More