Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 15 Juli 2020 | 18:29 WIB
Tampak halaman depan SD Negeri 1 Palbapang, Bantul, Rabu (15/7/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Terkait kemungkinan lebih lanjutnya pihaknya tidak bisa memastikan, yang pasti pihaknya masih cukup optimis untuk bisa mendapat murid baru.

Pihak sekolah juga sudah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak Senin (13/7/2020) kemarin. Namun dikarenakan kondisi saat ini masih diliputi oleh pandemi Covid-19 yang belum usai kegiatan tersebut dilakukan secara daring.

"Wali kelas masing-masing sudah menyapa para siswanya via daring, ada yang lewat whatsapp dan juga sarana pendukung lainnya. Intinya untuk kenalan orang tua dan sang anak yang menjadi siswa di SD kami dengan wali kelas," ucapnya.

Pembelajaran selama pandemi juga dilakukan via daring walaupun juga memang belum maksimal. Namun pihaknya mengusahakan agar pembelajaran selanjutnya sudah bisa dimaksimalkan dengan sarana yang ada.

Baca Juga: Disdikpora DIY akan Gelar Sekolah Tatap Muka, Kuota Kelas Dibatasi

Siti mengaku selama pembelajaran online mendapat keluhan dari orang tua terkait dengan tidak adanya gawai. Jika memang sudah punya tapi tidak dilengkapi dengan sistem berbasis android. Alat komunikasi itu yang paling banyak dikeluhkan oleh orang tua selama pembelajaran via daring.

Namun pihak sekolah menyikapi keluhan tersebut dengan sebuah solusi lain yang memungkinkan siswa dan orang tua tidak dipusingkan oleh ketidakadaan gawai tersebut. Salah satu solusinya dengan mengadakan kunjungan ke rumah setiap siswa untuk memberikan tugas secara langsung.

"Nantinya jika sudah selesai dikerjakan orang tua bisa langsung mengempulkan tugas itu ke sekolah sekaligus mengambil tugas yang baru," imbuhnya.

Selain itu bantuan berupa kuota paket data yang digunakan oleh siswa yang memiliki gawai juga diberikan guna mendukung lancarnya pembelajaran via daring tersebut. Bantuan berupa kuota paket data tersebut memang sengaja sudah disisihkan pihak sekolah dari Dana BOS yang ada. Bahkan tidak hanya siswa saja tapi guru khususnya yang masih berstatus GTT juga diberi bantuan berupa kuota internet.

Nasib cukup berbeda justru dirasakan oleh SD Negeri Dlingo yang justru malah mengalami peningkatan dari jumlah siswa baru. Sekolah yang beralamat di Pokoh II, Dlingo, Kecamatan Dlingo, Bantul ini dalam tahun ajaran baru ini mendapat 18 siswa baru.

Baca Juga: Polda DIY Gelar Operasi Pekat, Kasus Narkoba dan Miras Paling Banyak Tinggi

"Alhamdulillah tahun ini penerimaan siswa di SD kami meningkat," ujar Kepsek SD Negeri Dlingo, Subagya.

Subagya mengatakan tahun sebelumnya sekolahnya hanya menerima 10 siswa namun tahun ini meningkat menjadi 18 siswa baru. Pihaknya menyebut banyak faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut, mulai dari lokasi sekolah tersebut dan sarana prasana termasuk tenaga pengajar di setiap sekolah.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bantul, Isdarmoko mengatakan untuk tahun ini semua SMP Negeri di Kabupaten Bantul sudah terisi sesuai dengan kuota yang ada. Namun sebaliknya di SD Negeri di Bantul yang belum semua mendapat siswa secara maksimal.

"Untuk SMP Negeri semuanya full. Tetapi untuk SD Negeri ada yang hanya mendapat siswa kurang dari 10 siswa," ujar Isdarmoko.

Isdarmoko menuturkan di Kabupaten Bantul secara keseluruhan jumlah siswa SD tahun ini terhitung baik dari Negeri, Swasta dan MI tercatat sekitar 11.866 siswa. Sedangkan untuk siswa SMP seluruhnya tercatat sebanyak 13.427 peserta didik.

Load More