Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 15 Juli 2020 | 18:29 WIB
Tampak halaman depan SD Negeri 1 Palbapang, Bantul, Rabu (15/7/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Mendapat banyak siswa adalah harapan setiap sekolah saat tahun ajaran baru dimulai. Namun kadang harapan itu tidak mesti sejalan dengan realita yang ada.

Tidak hanya di satu daerah saja, masalah klasik tentang minimnya siswa baru ini terjadi di beberapa sekolah daerah khususnya di pedesaan yang kesulitan untuk mendapatkan tambahan siswa baru.

Seperti yang harus dirasakan oleh salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Bantul, yakni SD Negeri 1 Palbapang. SD yang beralamat di Guyengan, Palbapang, Bantul tersebut hingga tahun ajaran yang baru ini dimulai hanya memperoleh empat orang siswa.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Palbapang, Siti Nurhatayi, banyak faktor yang menyebabkan SD yang diampunnya tersebut minim dimasuki oleh peserta didik yang baru. Salah satu yang paling terasa adalah karena memang pada jenjang Pendidikan TK yang ada di sekitar sekolah itu tidak menampung banyak siswa.

Baca Juga: Disdikpora DIY akan Gelar Sekolah Tatap Muka, Kuota Kelas Dibatasi

"Jadi memang karena dari TK sekitar sini [SD Negeri Palbapang 1] ini muridnya hanya sedikit. Nah ketika masuk tahun ajaran baru murid yang masuk ke sekolah kami pun juga minim," ujar Siti, saat ditemui SuaraJogja.id di ruangannya, Rabu (15/7/2020).

Selain itu Siti menduga bahwa penyebab lainnya adalah karena mayoritas rumah anak-anak atau calon siswa itu berada di sebelah selatan jalan raya atau bisa dikatakan rumah dan sekolah dipisahkan oleh jalan raya. Sehingga orang tua akan lebih merasa aman dan nyaman jika menyekolahkan anaknya di sekolah yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dalam artian tidak perlu untuk menyebrang jalan raya guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Faktor lain yang tak kalah berpengaruh dari lokasi rumah siswa dan sekolah adalah adanya sekolah atau SD yang dicap sebagai unggulan di Bantul. Dengan adanya keberadaan sekolah unggulan tersebut tidak sedikit orang tua yang memilih memasukkan anaknya di sana.

"Adanya sekolah unggulan itu juga berpengaruh karena gengsi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Orang yang tergolong mampu di sekitar sini juga pasti langsung menyekolahkan anaknya di sana," ucapnya.

Siti menuturkan sebenarnya pihak sekolah telah melakukan berbagai cara dan upaya untuk memikat siswa sekaligus orang tuanya supaya mau bersekolah di SD Negeri 1 Palbapang. Kerja keras itu sudah dimulai pihak sekolah dari awal pengumuman diadakannya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kemarin.

Baca Juga: Polda DIY Gelar Operasi Pekat, Kasus Narkoba dan Miras Paling Banyak Tinggi

"Sudah dari awal kemarin saya buat brosur, pamflet, dan lainnya hingga bahkan pihak sekolah mendatangi beberapa TK yang ada di sekitar sini," ceritanya.

Diakui Siti bahwa memang penerimaan siswa baru yang terdapat di sekolahnya tergolong cukup rendah. Artinya setiap tahun memang tidak ada jumlah yang benar-benar melonjak tinggi terkait siswa baru.

Siti menuturkan paling banyak siswa yang masuk di SD Palbapang 1 tercatat sebanyak 18 orang. Namun memang jika dibandingkan dengan tahun ini empat orang siswa baru yang masuk itu sudah bisa digolongkan ke dalam kategori penerimaan yang sangat rendah.

SD 1 Palbapang saat ini terhitung memiliki jumlah total 68 siswa dengan 13 orang guru yang sudah termasuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Dengan komposisi seperti itu pihaknya mengaku tenaga pengajar sudah tergolong ideal.

"Kalau ditotal semua untuk pembelajaran jumlah guru dan murid sudah cukup memadai," kata Siti.

Memasuki tahun ajaran baru ini pihaknya masih akan terus berupaya untuk menambah siswa baru. Menurut informasi yang didapat bahwa memang ada orang tua siswa yang belum mendaftarkan anaknya untuk masuk sekolah.

Load More