SuaraJogja.id - Memasuki tahun ajaran baru, SD Candirejo II mengalami kondisi yang kurang beruntung. Siswa yang mendaftar di sekolah tersebut hanya ada satu anak. Meski begitu, tak menyurutkan Pramesti Utami (38) untuk datang mengajar murid barunya tersebut.
Perempuan yang berstatus guru honorer di SD Candirejo II mengaku harus menempuh sejauh 7 kilometer untuk mengajar di sekolah yang berada di Kepanewonan Semin itu.
Ia mengaku selama 10 tahun mengajar kelas 1 di SD Candirejo II baru tahun ini dalam satu kelas hanya diisi 1 orang siswa. Dengan sedikit canda ia mengaku serasa menjadi guru les privat.
Ditemui di rumahnya, Kamis (16/7/2020) siang, guru yang akrab dipanggil Pramesi ini baru saja pulang dari sekolah. Ia mengaku meskipun para siswa Belajar di Rumah (BDR) namun semua guru harus tetap masuk ke sekolah. Dan meskipun anak didiknya hanya 1 orang tetapi dia tetap memiliki kewajiban yang sama dengan guru yang lain untuk memberi pelajaran.
"Ya mau tidak mau harus tetap ke sekolah," ujarnya, Kamis (16/7/2020) di rumahnya.
Ia memang harus ke sekolah karena sudah menjadi komitmennya ingin berguna demi nusa dan bangsa. Di hari pertama kemarin, ia memang harus menemui siswanya belajar di kelas. Selain merupakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), hari pertama juga merupakan kesempatan untuk membagikan buku dan tugas sekolah.
Di hari pertama masuk sekolah, Senin (13/7/2020) kemarin, selain diisi dengan MPLS, pihak sekolah juga membagi-bagikan masker kepada seluruh siswa. Kebetulan, tahun ini jumlah siswa di sekolah tersebut hanya 36 dari 6 kelas mulai kelas 1 hingga kelas 6. Tahun ini, jumlah siswa di sekolah tersebut memang paling sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Pas awal-awal saya mengajar itu siswanya bisa di atas 100 orang dari kelas 1 sampai kelas 6. Karena banyak yang merantau jadi ya siswanya semakin berkurang, tahun ini saja hanya menerima 1 orang siswa," paparnya.
Ke depan, karena jumlah siswa kelas 1 hanya 1 orang maka untuk pembelajaran di kelas akan digabung dengan kelas 2. Di mana dalam kelas nanti akan diisi 2 orang guru masing-masing mengampu kelas 1 dan kelas 2. Kebetulan kelas 2 jumlah siswanya hanya 7 orang sehingga tidak memenuhi tempat dan masih bisa memperhatikan psycal distancing sesuai anjuran pemerintah.
Baca Juga: Aksi Nakal Pabrik Tahu Gunungkidul, Diam-Diam Buat Saluran Limbah ke Sungai
Lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini pun rela menembus dinginnya udara pegunungan walau ia hanya mendapat honor Rp150 ribu perbulannya. Ia merasa bersyukur karena tahun ajaran baru ini mendapat kabar jika akan ada kenaikan honor menjadi Rp175 ribu setiap bulannya.
"Ndak apa-apa. Sudah tak niatin kok," katanya.
Selain sebagai guru honorer, kesibukan Pramesi sebelum berangkat ke sekolah rutin setiap pukul 02.00 WIB hingga 05.30 WIB menjadi buruh di pasar Semin. Ia membantu pedagang ikan pindang di pasar tersebut. Baru sekitar pukul 06.30 WIB, ia lantas berangkat ke sekolah usai mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan anaknya.
Sebagai orangtua tunggal, Pramesi memang harus banting tulang menghidupi keluarganya. Anaknya yang baru saja diterima di SMKN 1 Ngawen tentu masih membutuhkan biaya yang cukup banyak. Kini meskipun masih kekurangan dan terpaksa tinggal di rumah orangtuanya bersama saudara-saudaranya yang lain, ia tetap merasa bersyukur.
Kontributor : Julianto
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Bantul Tolak Sampah dari Luar Daerah: Fokus Benahi Sampah Sendiri, Ini Strateginya
-
Langit Jogja Akan Memerah, Gerhana Bulan Total Minggu Malam Bisa Dilihat Sempurna
-
3 Link DANA Kaget Aktif yang Bisa Diklaim Hari ini untuk Warga Jogja
-
Tol Jogja-Solo Padat Merayap, Lalin Naik Hampir 37 Persen Saat Libur Panjang Akhir Pekan
-
Populasi Kucing Liar Terkendali? Yogyakarta Gencarkan Sterilisasi Gratis di Gedung Pemerintah