Setiap tahunnya Indonesia mengirim seorang perwira TNI mengikuti pendidikan diwakilkan matra (AD/AL/AU) secara bergantian.
Tahun ini Indonesia mengirimkan siswa perwira TNI AD, Kolonel Kav Agustinus Purboyo, yang sebelumnya menjabat Danrem 052/Wijayakrama Jakarta.
Untuk bisa lulus program ini, siswa RCDS juga harus mengikuti seleksi yang sangat ketat dan secara konsisten mampu menunjukkan prestasi terbaiknya. Wajar jika hanya sebagian kecil siswa RCDS yang bisa mendapatkannya, ujar Kolonel Czi Ranon Sugiman.
Selama setahun tinggal di London, Kolonel Agustinus mengikuti 27 modul pendidikan ditempuh dalam empat Term berbeda yaitu Term pertama untuk materi Future Strategic Context, Term kedua terkait materi Strategy & Strategy Making, Term ketiga tentang materi Global Understanding & Strategic Issues, dan Term empat membahas materi yang terkait Culmination.
Baca Juga: Lanjutan Teror Guru Besar UII, Polda DIY Periksa Dosen UGM dan 4 Saksi
Selain keempat term, peserta juga diberikan sesi tambahan tentang Leadership Strategic Environment (LSE) membahas tentang lessons learned dari pengalaman yang ada.
Dalam menempuh pendidikan RCDS ini Kolonel Agustinus mengikuti program Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) ke Amerika Serikat. Dalam kunjungannya di Amerika bersama siswa RCDS lainnya, ia mengunjungi Markas Besar PBB, World Bank, IMF, dan House of Parliament.
Sementara, sebagai rangkaian dari regional visit ia mengunjungi East Midlands. Selain itu, dalam program pendidikannya, Kol Agustinus meninjau industri pertahanan dan lembaga keuangan Inggris seperti British Aerospace (BAe) dan Schroders.
Keunikan dari lembaga pendidikan RCDS ini adalah dari 115 total peserta didiknya, 74 orang di antaranya siswa mancanegara yang mewakili lebih dari 50 negara di dunia. Jumlah ini bahkan melebihi jumlah peserta didik dari Inggris yang alumni banyak menjadi pejabat negara dan menduduki jabatan di pemerintahan.
Siswa dari mancanegara mereka dikategorikan sebagai international member (anggota internasional). Sehingga keunikan lain dari pendidikan RCDS yaitu tidak pernah menyebut peserta didiknya sebagai siswa namun sebagai anggota atau member dari lembaga dengan alasan yang sangat filosofis yaitu keanggotaan seumur hidup atau lifetime membership, guna menjaga hubungan atau relationship sepanjang masa.
Baca Juga: DIY Dipuji Jokowi Soal Penanganan Covid-19, Sultan Beberkan Kuncinya
Meskipun proses kegiatan harus berubah menjadi daring akibat dampak dari pandemi COVID-19, kegiatan belajar mengajar terus berlanjut dan tuntutan penugasan juga tetap mengikuti standar pendidikan yang berlaku.
Berita Terkait
-
Panglima TNI Mutasi 86 Perwira Tinggi, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Netizen: Mees Hilgers Side Job Jualan Bakso
-
Oknum Perwira TNI Diduga Tilap Dana Pasukan Rp 876 Juta Untuk Judi Online, Kadispenad: Letda R Sedang Diperiksa
-
Cerita Tukang Bakso Bakar Menjadi Tamu Allah di Tanah Suci: Berhaji Jangan Nunggu Kaya
-
Sopir Taksi Online Iri Melihatnya, Toyota Agya Berubah Fungsi Di Tangan Tukang Bakso
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia