SuaraJogja.id - Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta telah memeriksa lima orang saksi termasuk Dosen Pascasarjana UGM, Bagas Pujilaksono dalam kasus dugaan pelanggaran UU ITE dan pencemaran nama baik yang dilaporkan Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Ni'matul Huda ke Polda DIY, Selasa (2/6/2020).
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto membeberkan pemeriksaan dilakukan selama kurun waktu Juli 2020.
"Terakhir sudah diperiksa lima orang saksi. Kami panggil para saksi untuk memberi keterangan terkait dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE," jelas Yuliyanto dihubungi wartawan, Jumat (17/7/2020)
Yuliyanto membeberkan bahwa salah satu saksi yang dimintai keterangan merupakan Dosen Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Bagas Pujilaksono.
"Kami juga sudah memeriksa salah satu terlapor ini. Hasilnya masih kami dalami lagi," katanya.
Untuk diketahui, Ni'matul Huda dituding melakukan makar dalam seminar bertajuk "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan" dalam diskusi online pada Jumat (29/5/2020) lalu. Belum terselenggaranya diskusi tersebut, wanita yang juga Dosen Tata Negara UII mendapat tekanan hingga ancaman, salah satunya tudingan makar dan pencemaran nama baik oleh Bagas Pujilaksono.
Dihubungi terpisah, tim kuasa hukum Ni'matul, Mukmin Zakie menjelaskan bahwa beberapa saksi memang sudah diperiksa. Pihaknya juga telah melengkapi berkas yang sebelumnya dinilai kurang ke pihak kepolisian.
"Kami telah melengkapi berkas yang sebelumnya diminta kepolisian. Jadi kami menunjukkan keterangan bahwa terlapor (Bagas Pujilaksono) melakukan tindakan pencemaran nama baik. Setelah menambah beberapa bukti itu selanjutnya polisi memeriksa saksi-saksi," katanya.
Disinggung perihal aksi teror yang diterima kliennya, Zakie mengatakan dirinya belum mendapat panggilan atau pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga: Muncul Rekomendasi Kustini dan Danang di Pilkada Sleman, Ini Kata DPC PDIP
"Aksi teror ini akan dilihat dahulu dari cctv yang ada di dekat lokasi ibu Ni'matul. Namun sampai saat ini polisi belum menunjukkan apapun. Kami menunggu informasi selanjutnya," kata dia.
Zakie membeberkan bahwa tudingan makar yang dilayangkan kepada kliennya dianggap tak memiliki dasar. Selain itu, adanya ancaman hingga aksi teror mengganggu akademisi untuk berpendapat.
"Tentu kasus ini kami kawal karena sudah mengganggu akademisi untuk berpendapat. Kami juga meminta polisi bisa mengusut kasus ini termasuk teror yang dialami klien kami," terang dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!