SuaraJogja.id - Nama Kustini Sri Purnomo resmi diusung PDI P untuk bertarung menghadapi Pilkada Sleman 2020. Sang suami yang tak lain petahana Bupati Sleman Sri Purnomo pun memberikan pendapatnya.
Menurutnya, jika ada pihak yang menuding bahwa majunya Kustini sebagai upaya membangun dinasti politik keluarganya merupakan orang-orang yang belum dewasa dalam berpolitik.
Sri Purnomo menjelaskan, majunya sang istri merupakan bentuk konsep demokrasi. Artinya, hal itu sudah menjadi sebuah pilihan. Terlebih lagi, ia memperkirakan PDI P memiliki hasil survey yang positif terhadap sang istri sehingga partai tersebut memberikan rekomendasi.
"Dinasti itu berdasarkan pemberian. Kalau saya kan pemilih saya hanya 5. Apa artinya 5 di antara 700.000 suara yang lain? Itu kan tidak ada nol koma sekian persen. Artinya yang anggap dinasti itu orang yang belum dewasa," ungkapnya, kala ditemui saat Gerakan Coklit, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga: BPBD Sleman Cek Kondisi Sabo Dam di Lereng Merapi, Begini Kondisinya
Ia pun meminta agar masyarakat sebagai pemberi suara bisa menilai siapapun calonnya dari visi misi dan kinerjanya, bukan dari hal-hal lainnya.
"Kan pesta demokrasi, pemilihan rakyat kan diputuskan karena bukan keturunan. Tapi dilihat dari kapasitas dan kapabilitas," ucapnya.
Disinggung mengenai partai pengusung Kustini, Sri Purnomo mengaku tak mempermasalahkan meski berbeda warna dengan dirinya.
"Itulah demokrasi, nanti kami juga komunikasi dengan PAN. Artinya akan ada koalisi dan kerjasama antara PDI P dan PAN. Semoga dengan kerjasama yang baik dengan semua kalangan, itu bisa memperkuat jalannya demokrasi di Kabupaten Sleman," kata dia.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kustini menyebut bahwa partai yang mengusungnya, PDI P terbuka berkoalisi dengan partai apapun.
Baca Juga: Pemotor Tewas Tabrak Truk di Sleman, Warga Sebut Truk Minim Tanda Berhenti
"Jadi PDI P tidak sendirian, membuka koalisi dengan siapapun," paparnya.
Berita Terkait
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Daftar Kerabat Raffi Ahmad yang Resmi Jadi Pejabat
-
Terseret Isu Dinasti Politik Gegara Anak Maju di Pilbup Kediri, Pramono Ungkit Nama Anies, Kenapa?
-
Terkuak! Segini Banyaknya Anggota DPR 2024-2029 yang Diduga Dinasti Politik
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025