Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 21 Juli 2020 | 20:15 WIB
Sejumlah pengendara melintas di sekitar lubang galian PDAM di Jalan Panembahan Senopati, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Selasa (21/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sejumlah warga yang tinggal di Kampung Sayidan, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta mengeluhkan proyek penggantian pipa milik PDAM yang ada di Jalan Panembahan Senopati. Proyek yang telah berjalan sejak Januari 2020 tersebut tak kunjung selesai hingga menyebabkan kecelakaan sepeda motor, Senin (20/7/2020).

Seorang warga Sayidan, Febri Wijaya (45), menerangkan bahwa galian pipa sedalam tiga meter tersebut berawal dari lubang memanjang dari utara ke selatan.

"Jadi awalnya masih lubang kecil, pihak pembangun akhirnya menutup dengan besi agar aman. Namun sekitar 10 Juli lalu lubang tersebut diperluas. Untuk memberi keamanan, lubang diberi tanda dengan pengaman dari seng dan tali kuning di sekililingnya ," kata Febri, ditemui SuaraJogja.id, Selasa (21/7/2020).

Febri pun mempertanyakan proyek pengerjaan yang tak kunjung selesai itu. Pasalnya, Jalan Panembahan Senopati merupakan jalan protokol yang ramai dilintasi pengendara.

Baca Juga: Tabrak Pengaman, Pemotor Nyungsep ke Lubang Galian PDAM di Jembatan Sayidan

"Setelah dipasang seng di sekililing lubang itu kan memakan jalan sisi utara. Jadi saat ada kendaraan dari arah barat atau sebaliknya harus bergantian, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Di samping itu, penanda untuk pengaman galian sangat minim," ungkap Febri.

Salah seorang warga lainnya, Jatmiko (50), menuturkan bahwa tak sedikit kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut. Ia menuturkan, sebelum kecelakaan sepeda motor yang menimpa dua orang pengendara, terjadi insiden serupa di mana seorang pengendara sepeda menabrak tanda pengaman.

"Jadi tanda atau rambu jika ada penggalian lubang itu minim. Mereka memasang terlalu dekat dengan galian lubang, sehingga ancang-ancang untuk mengindari lubang sangat pendek dan rawan terjadi kecelakaan. Sebelum kecelakaan sepeda motor sampai masuk ke dalam lubang itu, ada pengendara sepeda yang terjatuh. Untungnya tak sampai masuk ke dalam lubang," jelas dia.

Sejumlah pengendara melintas di sekitar lubang galian PDAM di Jalan Panembahan Senopati, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Selasa (21/7/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Tak hanya Jatmiko dan Febri, seorang pegawai Rumah Makan Padang mengeluhkan perbaikan pipa yang mangkrak selama 11 hari ini.

"Galian yang sebelumnya memanjang diperluas lagi. Hanya saja sampai sekarang tidak ada pengerjaan sama sekali. Jadi mereka hanya menggali lalu dibiarkan menganga seperti itu," katanya.

Baca Juga: Jatuh ke Lubang Sedalam 7 Meter, Brad Pit Berhasil Diselamatkan

Pantauan SuaraJogja.id, galian lubang saat ini telah ditambahi penanda berupa water barrier oleh Satlantas Polresta Yogyakarta. Lubang galian milik PDAM tersebut berdiameter sekitar 2,5 meter dengan tinggi mencapai 3 meter. Selain itu, penanda untuk berhati-hati saat melintas juga terpasang, tetapi penempatan antara tulisan dan lubang galian hanya berjarak satu meter.

Sebelumnya diberitakan, pengendara sepeda motor Tular Sudarmadi (57) bersama istrinya, Lusiyani Budi Satiya (55), terjatuh ke dalam lubang di Jalan Panembahan Senopati, Sayidan, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta beserta sepeda motornya.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (20/7/2020). Korban, yang sempat terjebak di dalam lubang, ditolong oleh warga dengan diangkut menggunakan tali tambang. Kedua korban lalu dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Load More