SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo gencar mendorong gerakan inovatif dan program terkait dengan ketahanan pangan pada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya yang saat ini dilakukan lewat Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan (GEMPAR). Gerakan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berada di seluruh wilayah Kulon Progo, salah satunya KWT Mekarsari yang berada di Kalurahan Kebonharjo, Kapanewon Samigaluh.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo yang datang beserta jajarannya ke KWT Mekarsari guna meresmikan GEMPAR secara simbolis, mengatakan gerakan ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Selain itu masyarakat juga diminta agar terus memaksimalkan lahan pekarangannya untuk mencukupi kebutuhan pangannya sehari-hari.
"Lahan pekarangan kita ini belum terlalu dioptimalkan pengelolaannya dan pendayagunaannya, sehingga ini menjadi bisa menjadi potensi," ujar Sutedjo, kepada awak media, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kulon Progo Tambah 2, 60 Persen Hasil Swab Nakes Negatif
Sutedjo menuturkan bahwa secara global pertumbuhan persediaan pangan dibanding dengan konsumsi sudah tak seimbang. Hal itu belum lagi ditambah dengan ada pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat harus mencukupi kebutuhan pangannya agar tetap bisa menjaga imunitas yang baik.
Diakui Sutedjo sebenarnya ekstensifikasi dan intensifikasi lahan persawahan di Kulon Progo guna meningkatkan persediaan masih dapat dilakukan. Namun hal itu tentunya memerlukan perhitungan karena memang membutuhkan cost yang cukup tinggi.
"Lagipula menurut hitungan ekonomi, titik optimal untuk itu sudah terdekati. Oleh karena itu, kita juga memberi perhatian pada lahan pekarangan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofah Noor Indriani mengapresiasi gerakan gempar yang dilakukan oleh masyarakat Kulon Progo. Menurutnya gerakan itu sangat bermanfaat selain mengoptimalkan lahan pekarangan juga dapat meningkatkan ketersediaan pangan yang bergizi seimbang dan aman.
“Semoga kemandirian kelompok-kelompok ini nantinya bisa mencukupi seluruh wilayah DIY tidak hanya di Kulon Progo saja agar tidak hanya mengambil dari daerah tetangga. Potensi itu ada tapi memang belum optimal," kata Arofah.
Baca Juga: Tak Mau Kecolongan Covid-19, Dispar Kulon Progo Tindak Tegas Pelanggaran
Selain itu Ketua Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Aris Nugroho, menuturkan bahwa pemilihan KWT Mekarsari yang berada di Kebunharjo sebagai lokasi pencanangan GEMPAR bukan tanpa alasan. Pasalnya Kebunharjo sendiri diketahui merupakan salah satu desa satu lokasi fokus (lokus) stunting.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi