SuaraJogja.id - Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bantul kembali meningkat, sehingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul berencana mengajukan pengadaan alat rapid test dengan metode baru. Penambahan jumlah pasien sendiri diiringi dengan maraknya dilakukan screening kepada warga yang berpotensi terpapar Covid-19.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja menyampaikan bahwa alat rapid test dengan metode lama diperkirakan tidak akan kembali diajukan. Pihaknya akan mengupayakan RDT dengan metode laboratorium yang lain. Sementara, alat swab test PCR masih akan dibutuhkan hingga akhir tahun.
"Kemungkinan yang akan kita desain untuk RDT baru memang antibodi cuma basisnya serum, kemudian tesnya di laboratorium, teknologinya lebih detail, sehingga akurasinya lebih tinggi," tukas Agus, dihubungi SuaraJogja.id melalui sambungan telepon, Senin (27/7/2020).
Menggunakan teknologi yang lebih detail dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi, Agus mengklaim, alat RDT baru ini akan lebih terjangkau secara ekonomi dibandingkan alat yang sebelumnya meskipun pengambilan sampel dinilai akan lebih rumit dari biasanya.
Baca Juga: Stadion Maguwoharjo Dipilih Jadi Markas Klub Liga 1, Ini Kata Dinkes Sleman
Agus menyebutkan bahwa PCR masih dibutuhkan hingga akhir tahun. Saat ini, pihaknya tengah gencar menggelar swab test massal untuk masyarakat yang rentan. Untuk itu, pihaknya berencana mengajukan kerja sama dengan laboratorium di DIY untuk dapat mempermudah proses pengujian sampel.
Terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabpaten Bantul, Agus mengaku jumlah alat RDT dan PCR dibutuhkan dalam jumlah banyak. Sesuai dengan petunjuk teknis di KPU, untuk menunjang kinerja, petugas pemilihan perlu mengikuti RDT.
Sementara, untuk ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Agus menilai masih cukup. Meski demikian, ia tetap melakukan pengajuan tambahan APD untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Menurutnya, dengan kondisi saat ini, pihaknya perlu bersiap hingga akhir tahun.
"Jadi kita pastikan untuk APD kita siapkan sampai akhir tahun," ujar Agus.
Selain itu, terkait kapasitas Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) sendiri, sampai saat ini menurutnya masih mencukupi, dibantu dengan ketersediaan rumah sakit rujukan lainnya. Tidak hanya itu, Agus juga mengaku siap menyediakan shelter untuk menampung pasien jika terjadi lonjakan kasus.
Baca Juga: Sekeluarga Isolasi Usai Adik Positif Covid-19, Maman Sempat Patah Semangat
Agus menyebutkan, sesuai dengan panduan revisi lima bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak bergejala tidak diwajibkan untuk dirawat di rumah sakit meskipun sampai saat ini Pemkab Bantul sendiri tetap merawat Orang Tanpa Gejala (OTG) di rumah sakit.
Ia mengaku akan melakukan usaha sesuai kemampuan untuk merawat pasien terkonfirmasi positf Covid-19. Namun, seandainya terjadi ledakan pasien, Agus mengaku siap menyediakan shelter untuk merawat pasien-pasien tersebut.
"Shelter yang ada juga sebagai turunan dari rumah sakit darurat, sehingga tetap dalam pantauan, dalam monitoring, dalam pengawasan rumah sakit darurat," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Usai Viral Larang Calon Pegawai Pakai Hijab, Dinkes Jakarta Langsung Datangi RS Medistra Lakukan Pembinaan
-
Kepergok 'Ternak' Jentik Nyamuk Bisa Didenda Rp50 Juta, Dinkes DKI Klaim Demi Edukasi Masyarakat
-
Klaim Demi Cegah Kasus DBD di Jakarta, Dinkes DKI Mau Sebar Nyamuk Wolbachia
-
Satpol PP Mau Denda Warga Rp50 Juta Gegara Jentik Nyamuk, Dinkes DKI: Bukan Hal Baru
-
Kasus DBD di Jakarta Kini Capai 7.142 Pasien, Dinkes DKI: Mudah-mudahan Mei Ini Turun
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
Terkini
-
Usai Nyoblos, Haedar Nashir Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Utamakan Rakyat, Jangan Korupsi
-
Hadapi Musim Penghujan, BPBD Sleman Pastikan EWS Banjir Lahar Gunung Merapi Berfungsi Normal
-
Skandal Video Asusila Guncang Gunungkidul, Polisi Dalami Keterlibatan Pemeran
-
Optimis Usai Nyoblos Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya: Target Kami Menang
-
Nyoblos Bareng Keluarga, Kustini Sri Purnomo Optimis Menang Pilkada Sleman 2024