SuaraJogja.id - Sejumlah pimpinan universitas dan staf UGM terpaksa harus melakukan tes swab. Tes ini dilakukan setelah diketahui anggota delegasi yang menyertai Komisi IX DPR RI ke UGM pada 17 Juli 2020 lalu dinyatakan positif COVID-19.
"Sesuai anjuran Satgas Covid-19 UGM, sebagai langkah preventif telah dilakukan tes swab dengan prioritas kepada pimpinan universitas dan staf yang memiliki riwayat kontak erat dengan anggota delegasi yang menyertai kunjungan DPR RI pada 17 Juli 2020 yang dinyatakan positif COVID-19," ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani ketika dikonfirmasi, Sabtu (01/08/2020).
Menurut Iva, tes swab juga dilakukan untuk mengklarifikasi beredarnya informasi di beberapa WA grup terkait salah satu staf di Gedung Pusat UGM dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan rapid test. Informasi tersebut tersebut tidak benar.
UGM pun tidak melakukan tes swab massal bagi seluruh pegawai di lingkungan Gedung Pusat UGM. Karenanya seluruh sivitas UGM diimbau untuk tetap tenang dan selalu mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas di kantor maupun rumah.
Iva menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat UGM, satu orang dalam rombongan delegasi DPR RI yang dinyatakan positif berasal dari Kemenkes RI. Kemungkinan orang tersebut tertular setelah pulang dari DIY.
Sebab berdasarkan tes swab orang-orang yang bersama anggota delegasi tersebut saat satu mobil saat di DIY, hasilnya negatif semua. Namun UGM masih menunggu informasi lebih lanjut.
UGM juga tengah berkoordinasi dengan Kepatihan Yogyakarta dan RSUP Dr Sardjito. Sebab rombongan DPR RI selain ke UGM juga bertandang ke Kantor Gubernur DIY serta Sardjito.
"Iya kami tengah komunikasi dengan kepatihan dan sardjito," jelasnya.
Sementara Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan pengecekan rombongan delegasi tersebut bertemu siapa saja di Kepatihan. Namun dipastikan hanya anggota DPR RI yang bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada 17 Juli 2020 di Kepatihan Yogyakarta.
Baca Juga: Update Covid-19 di DIY: Ada Tambahan 64 Kasus, Paling Banyak di Sleman
"Yang masuk ke [ruang] Wilis bertemu Sultan hanya anggota dewan, pendamping [delegasi lain] tidak boleh masuk," ujarnya.
Namun setelah bertemu Sultan, rombongan mengadakan pertemuan di gedung Pracimosono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta tanpa kehadiran Sultan. Karenanya Pemda akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait siapa saja yang bertemu rombongan tersebut.
"Kita cek orangnya [yang positif covid-19] termasuk yang masuk di [gedung] pracimosono nggak," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki