Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 05 Agustus 2020 | 14:45 WIB
Ilustrasi pasangan bertengkar. (Shutterstock)

"Lagi, lagi kecewa. Sakit. Bahkan lelah perjalanan menghilang. Jadi luka di hati yang tercabik-cabik. Saya buka pintu kontrakan. Semua berantakan, bekas pampers di mana-mana. Kursi roda bayi tak ada. Keranjang bayi tak ada. Jemuran bayi tak ada. Saya tengok lemari. Tak ada sehelai pun baju dia dan bayi," curhat pria itu.

Bahkan, surat-surat penting milik sang istri dan buku nikah juga tidak ada. Ia merenung karena tidak menerima kabar istrinya akan pergi. Semalaman ia tidak bisa tidur karena merasa rindu. Sedangkan pesannya tak dibalas.

Hari berikutnya, ia bersiap datang ke rumah istrinya. Disana, ia ditemui oleh ayah mertua dan paman istrinya. Ia dicecar pertanyaan kenapa meninggalkan istri dan anaknya sendirian. Mertuanya juga kembali membahas terkait akad nikah ulang dan mempertanyakan kelanjutan pernikahan mereka.

Semua selesai saat ia menjawab dengan iya dan maaf untuk setiap argumen ayah mertuanya. Ia lantas mengunjungi istri dan anaknya yang tinggal di rumah saudara. Berniat mengajak istrinya pulang, pria ini justru ditolak. Bahkan istrinya enggan dipeluk dengan raut muka yang seolah jijik padanya.

Baca Juga: Ada 1.032 Janda Baru di Gunungkidul Selama Pandemi Covid19

"Selama seminggu saya nanyain anak, dia pun tak lupa. Hanya saja terbilang jarang. Kalau diwajarkan. Ya wajar. Saya harus kerja. Masak sendiri. Cuci piring sendiri. Nyapu, ngepel, sendiri," tulisnya.

Ia akhirnya mengalah dan memilih pulang seorang diri. Setelah seminggu, rupanya istri dan keluarga mertuanya memiliki beragam alasan kenapa mereka tak lekas kembali ke kontrakan. Mereka juga sempat berdebat terkait kepulangan sang istri.

Hingga setelah beberapa minggu, ia kembali menelpon istrinya untuk menanyakan status pernikahan mereka. Ternyata sang istri meminta cerai dan meminta sang suami untuk mengurus semuanya di pengadilan. Kehilangan gairah hidup dan kerja berantakan ia menceritakan masalah rumah tangganya kepada sang ibu.

Selama ini ia memendam permasalahan keluarga kecilnya sendiri. Hingga saat utas ini ditulis, ia masih tidak ingin memberikan talak untuk istrinya. Saat berbaring sendirian di kasur, ia juga masih mengingat masa-masa indah saat istrinya minta dipijat dan dielus punggungnya sebelum tidur.

Baca Juga: Gunungkidul Bakal Tolak Rombongan Besar Wisatawan Asal Zona Merah

Load More