Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 06 Agustus 2020 | 17:46 WIB
Peter Carey menyampaikan materi mengenai barang jarahan keraton Yogyakarta di YouTube. - (YouTube/Historia.id)

Ia juga menyampaikan, bahwa isu mengenai dekolonialisasi ini berkesinambungan dengan mental seorang Jawa. Bagaimana ia bangga menjadi orang Jawa dan itu bersangkutan dengan pengetahuan budaya beserta keingintahuan mengenai asal-usul budaya dan sejarahnya. 

Sejauh ini, Peter melihat adanya usaha menarik yang dilakukan oleh British Library untuk melakukan digitalisasi ada benda-benda budaya yang ada agar dapat lebih mudah diakses dan dimanfaatkan.  Pendanaan kegiatan itu sendiri dilakukan oleh seorang pengusaha asal India. 

Namun, Peter menilai perlu adanya kerjasama antara pemerintah negara untuk melanjutkan proses perawatan benda-benda budaya tersebut. Ia melihat ada kesadaran dan komitmen dari pemerintah Inggris dalam merawat benda-benda budaya asal Indonesia. 

"Ini sebenarnya goverment to goverment," tuturnya. 

Baca Juga: Saat LeBron James Kenakan Jersey Baru Liverpool, Keren Banget Ya!

Terkait pengembalian benda-benda bersejarah bagi Peter merupakan urusan antar pemerintah. Pengembalian barang rampasan bukanlah urusan personal. Pengembalian barang bisa diberikan kepada Presiden Joko Widodo untuk disimpan dan mendapatkan perawatan yang lebih baik. 

Menilai kesiapan Indonesia dalam menerima barang-barang budaya, seperti naskah asli yang dirampas. Bahwa Jakarta sendiri memiliki kondisi yang tidak teratur. Sehingga ia kembali menegaskan pentingnya pembuatan sebuah tempat yang bisa merawat dengan baik, agar benda sejarah itu bisa dimanfaatkan dan dipelajari. 

Pengembalian barang-barang rampasan perlu dibarengi kesiapan untuk merawat serta keinginan untuk mempelajari benda-benda sejarah. Peter menyebutkan bahwa Indonesia memiliki tugas untuk masyarakat tapi juga memiliki tugas untuk dunia untuk mengekspolor budayanya. 

Indonesia perlu ada sesuatu benda budaya yang bisa diakses oleh seluruh dunia, sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas.  Benda-benda sejarah ini setidaknya memiliki dampak untuk dipelajari lebih jauh, bukan hanya sebagai benda mati yang disimpan dalam museum. 

Baca Juga: Mengenal Sejarah, Budaya, dan Wisata Pedukuhan Sendang Kulon Progo

Load More