Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 11 Agustus 2020 | 13:20 WIB
Turah Parthayana [Instagram/Turahparthayana]

SuaraJogja.id - Youtuber asal Bali Turah Parthayana baru-baru ini membuat heboh warganet lantaran dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual kepada seorang gadis berinisial JA. Menanggapi hal tersebut, Turah membuat video klarifikasi di akun YouTube-nya.

Dalam video klarifikasi yang diunggah pada Senin (10/8/2020) malam tersebut, Turah membahas kasus yang melilitnya mulai dari awal. Kabar dirinya melakukan pelecehan seksual sendiri mulai diketahui publik setelah dibahas oleh akun Twitter @sandi_sa119.

Awalnya, akun bernama Libur Panjang itu me-retweet salah satu cuitan Turah dan meminta youtuber itu untuk jujur kepada para pengikutnya mengenai tindak pelecehan seksual yang dilakukannya. Namun menurut Turah, cuitan akun Sandi tersebut cukup sensitif, bahkan tergolong dalam ujaran kebencian.

Selanjutnya, akun Sandi kembali menyampaikan pernyataan bahwa Turah telah melakukan pelecehan seksual hingga dikeluarkan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Rusia. Cuitan Sandi berlanjut pada penyampaian kronologi dengan latar belakang wawancara korban.

Baca Juga: Merasa Dipojokkan, Turah Parthayana Klarifikasi Kasus Pelecehan Seksual

Membahas kronologi satu per satu, Turah menyampaikan klarifikasi bahwa ia tidak pernah melakukan ajakan yang bersifat memaksa kepada JA untuk menonton film dengannya. Menurut pernyataan pria asal Bali tersebut, mereka memang saling mengajak. Pernyataan tersebut dibuktikan Turah dengan isi pesan langsung dari Instagram dia dan JA.

"Karena posisinya ya gitu, kita memang temenan berempat, di mana posisinya yang kayak temen segeng gitu, gue nonton film horor," ujar Turah dalam videonya.

Turah juga menyampaikan, dirinya sudah memberikan kabar kepada dua rekannya, Danny dan Novan, untuk ikut menonton film bersama di kamar nomor 403. Turah juga menunjukkan bukti percakapan di grup mereka bertiga serta catatan panggilan pada 23 November 2019 saat kejadian itu terjadi.

Menyebut kronologi JA ambigu dan membingungkan, Turah menyampaikan, baik pendapatnya maupun korban tidak bisa dipastikan karena tak ada bukti. Turah menambhakan, cara Sandi yang hanya meminta keterangan dari satu pihak dan menyebarkan narasi dengan kalimat provokatif membuatnya terpojok.

"Yang membuat aku jadi sedih itu, ketika di Twitter aku disebut predator seks, kemudian aku disebut enggak cuma melecehkan satu orang doang," imbuh Turah.

Baca Juga: Detik-Detik Pengasuh Ketahuan Cabuli Bayi Majikan Demi Puaskan Nafsu Suami

Membantah tuduhan bahwa dirinya juga melakukan pelecehan seksual kepada beberapa gadis yang menjadi bintang tamu dalam video dan film pendeknya, Turah melakukan panggilan video secara langsung kepada rekannya yang merupakan gadis asli Rusia tersebut.

Ia menanyakan apa kegiatan mereka selama berada di apartemen Turah, yang kemudian dijawab dengan membuat video dan bercanda. Lalu, Turah juga menanyakan jika gadis itu pergi ke apartemennya seizin orang tua gadis tersebut, dan dijawab iya. Gadis berambut cokelat panjang itu menyebutkan bahwa Turah kerap menghubungi ibunya dan dikenal sebagai mahasiswa.

YouTuber Turah Parthayana memberikan klarifikasi atas dugaan pelecehan seksual di akun YouTubenya. - (YouTube/Turah Parthayana).

Lihat pengakuan Turah selengkapnya DI SINI.

Turah menanyakan pula, apakah gadis itu pernah merasa resah atau terancam ketika berada di dekatnya dan dijawab tidak. Gadis berkulit putih itu menyebutkan bahwa ibunya bisa mengenali mana orang baik dan buruk, sedangkan Turah sendiri mengenal beberapa anggota keluarganya dan sudah dianggap seperti anak sendiri.

Selain itu, Turah juga menyangkal pelecehan seksual dengan gadis lain. Ia lantas melakukan panggilan video untuk membuktikan tuduhan itu tidak benar. Dalam percakapannya dengan rekan laki-lakinya bernama Idris, Turah menanyakan apa yang biasa mereka lakukan saat berada di apartemen Turah.

"Kita biasa mempersiapkan video, lalu membuat video kemudian pergi jalan-jalan dan sudah," ujar temen Turah yang diartikan dari bahasa Rusia.

Selama membuat video dengan rekan-rekannya, Turah mengaku lebih sering mengambil video di luar apartemennya. Ia dan rekan-rekannya lebih suka membuat video jalan-jalan di luar. Sementara dua orang rekannya yang ia hubungi merupakan bintang video yang sudah beberapa kali singgah di tempat tinggalnya.

Kembali menunjukkan potongan video dari instagram, Turah menyatakan bahwa JA dan rekannya Novan serta Danny memang kerap berkunjung ke tempat tinggalnya. Ia juga tidak mengetahui siapa tepatnya yang terlebih dahulu mengajak untuk menonton film horor karena dari sudut pandangnya mereka berdua saling mengajak.

Dari keterangan Turah disebutkan bahwa malam itu, mereka menyaksikan dua film. Setelah film pertama selesai, kata dia, mereka sempat istirahat, dan korban mengajak Turah untuk kembali menonton film pekan berikutnya. JA, lanjut Turah, juga sempat menggunggah instastory yang menunjukkan ia merokok dan terlihat senang.

"Dari pertemuan pertama, itu aku sudah mengikuti keluar dari Indonesian Day, kemudian dipindah lantai, tapi aku memilih untuk apartemen karena biar menghindari yang Indonesia-Indonesia dulu deh takut salah ngomong lagi," ujar Turah.

Satu hari setelah pertemuan pertama proses mediasi, keluar surat pernyataan yang menyebutkan bahwa Turah telah melakukan tindak pelecehan seksual. Hal tersebut membuat Turah merasa sedih dan patah semangat hingga berdiam diri di perpustakaan kampusnya untuk beberapa saat. Ia kemudian bersama empat orang temannya pergi ke sebuah tempat makan untuk menenangkan diri.

Di sana, Turah mengaku ingin mencurahkan isi hati dan kekecewaannya. Ia ingin menyampaikan bahwa dirinya bukan seseorang yang melakukan pelecehan seksual. Dari kegiatan tersebut, Turah menduga ada salah satu orang yang menyampaikan curahan hatinya ke JA, sehingga membuat korban menjadi marah dan mengancam akan memperbesar masalah ini.

"Dalam pertemuan kedua, jujur aja aku merasa tertekan dan dipojokkan yang akhirnya aku mengikuti hasil pertemuan yang di mediasi oleh PERMIRA Tomsk," imbuh Turah.

Mengaku sudah mengikuti hasil pertemuan, Turah tidak terima dengan surat pernyataan yang sudah dipublikasikan. Ia menyebutkan, surat tersebut dibuat tanpa sepengetahuannya dan tidak dibubuhi tanda tangan miliknya, tetapi sudah disebarluaskan dengan narasi pelecehan seksual.

Turah beranggapan bahwa permasalahan dia dan JA seharusnya sudah selesai pada pertemuan kedua, di mana kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengungkit masalah itu lagi. Namun, pada Agustus 2020, kasus dugaan pelecehan seksual kembali diungkit oleh pihak ketiga dengan narasi yang provokatif, kata dia.

Menutup video klarifikasinya, Turah meminta kepada korban untuk menghubunginya secara langsung jika dari permasalahan pada November 2019 lalu masih ada hal yang mengganjal. Ia juga meminta akun Sandi untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara publik. Jika tidak, Turah mengancam akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik.

Sementara manajer Turah, Jehian Panagian Sijabat, melalui Twitter, mengaku menggunakan pandangan praduga tak bersalah untuk masih mendampingi Turah hingga saat ini. Berharap masalah ini tidak menjadi bola liar di dunia maya, Jehian juga melakukan pendekatan kepada JA maupun Sandi.

Jehian meminta korban dan Sandi selaku pembawa berita untuk melakukan laporan kasus secara legal, sehingga pernyataan mereka tidak hanya berupa tuduhan saja. Namun dari tanggapannya, Sandi merasa tidak perlu dilakukan langkah hukum karena perjalanan Turah masih panjang dan penting baginya sebagai penerima beasiswa untuk menghindari kasus berbau hukum.

"Menurut Sandi, Turah masih punya masa depan dan tidak perlu dibawa ke jalur hukum." tulis Jehian dalam cuitannya. 

Load More