SuaraJogja.id - Beredar tangkapan layar percakapan antara pembeli dan pedagang bendera merah putih. Hendak menawar harga bendera yang dijual, pembeli ini justru kena semprot pedagang.
Menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak pedagang bendera merah putih yang muncul di pinggir-pinggir jalan. Sesuai tradisi, sebagai bentuk penghormatan, setiap rumah wajib mengibarkan bendera merah putih.
Untuk tahun 2020 sendiri, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meminta masyarakat untuk mulai mengibarkan bendera Merah Putih secara serentak mulai 1 Agustus 2020 untuk ikut merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke 75.
Awalnya dalam percakapan tersebut, pembeli menanyakan ketersediaan bendera yang dijawab masih ada disertai ukuran dan harga masing-masing bendera. Seperti untuk ukuran 1,5 meter seharga Rp 50 ribu, ukuran 120 cm seharga Rp 35 ribu dan ukuran 90 cm x 60 cm Rp 20 ribu.
Mendapatkan daftar harga tersebut, pembeli mencoba menawar dengan menanyakan bagaimana jika bendera ukuran 120 cm tersebut ia beli seharga Rp 30 ribu. Tidak terduga, jawaban dari penjual ini justru mengejutkan.
Penjual ini menjawab, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kok ditawar. Bendera merah putih sendiri merupakan lambang negara. Namun, pembeli hanya berniat menawar harga bendera yang lantas dijawab seolah menawar kemerdekaan bangsa.
Potongan percakapan itu diunggah oleh akun @txtdarionlshop Senin (10/11/2020). Sejak diunggah, sudah ada ribuan respon yang diberikan warganet. Diantaranya, 4 ribu lebih meretweet dan 15 ribu pengguna Twitter menekan tombol suka.
Tidak hanya komentar yang menggelitik, warganet juga meninggalkan komentar yang mendukung. Meski tidak diketahui apakah pedagang tersebut bercanda atau tidak, namun sikapnya yang menjunjung tinggi NKRI menuai pujian.
Namun, dari kolom komentar juga diketahui bahwa kalimat tersebut sudah biasa digunakan para pedagang bendera saat ada pembeli yang menawar dagangannya.
Baca Juga: Disidangkan UNESCO, Sumbu Imajiner Jogja Siap Ditetapkan Jadi Warisan Dunia
Sehingga bisa diperkirakan, bahwa kalimat-kalimat serupa merupakan strategi dan taktik para pedagang agar barang jualannya tidak ditawar dengan menyinggung rasa nasionalisme pembeli.
"Penjual yang sangat nasionalis. Salute! (Hormat-red)," tulis akun @Audindaau.
"Ngegas bagus cinta NKRI nih yang jual gak pernah bolos mata pelajaran PKN sksksk," komentar akun @efafatmh.
"Sering banget kayak gini ke pembeli, dengan tambahan 'pejuang rela mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan kita masa masnya cuma korban segitu masih ditawar-tawar' wkwkwk," cerita akun @bukan_lenin.
Sementara akun @ppowtatoo menceritakan pengalamannya, "Sama kayak aku pernah nawar pas beli al-quran kata mamangnya 'surga kok di tawar!'."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta