Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 13 Agustus 2020 | 06:35 WIB
Sejumlah pedagang menunjukkan hasil transaksi online usai peluncuran e-retribusi dengan fitur GoBills di Pasar Beringharjo, Rabu (12/8/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sebagai langkah mendukung pembayaran secara non tunai di era digital saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan e-retribusi dan implementasi pembayaran menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di Pasar Beringharjo.

Peluncuran pembayaran non-tunai yang menggandeng Gojek dan BPD DIY tersebut diresmikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Pasar Beringharjo sisi barat, Rabu (12/8/2020).

"Perkembangan digitalisasi terjadi di semua unsur termasuk perdagangan. Adanya transaksi online ini sebagai kemudahan pedagang beraktivitas jual beli. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat diimbau untuk menjaga jarak termasuk dalam transaksi jual beli," jelas Heroe usai peluncuran e-retribusi di Pasar Beringharjo.

Heroe menjelaskan bahwa hadirnya sistem perekonomian baru dengan transaksi online nyatanya mendorong masyarakat harus beradaptasi. Kendati demikian sejak awal Pemkot menggaungkan pembayaran non-tunai sudah banyak pedagang yang menerima manfaatnya.

Baca Juga: Catat, Ini 4 Lokasi Tilang Elektronik di DIY Mulai Kamis Pekan Ini

"Jadi sejak awal dipaksa dengan kondisi yang ada saat ini. Beberapa pedagang mendapatkan manfaatnya dari transaksi online itu. Namun memang beberapa ada yang belum berhasil, hal inilah yang selalu kami dorong dan berharap pedagang bisa beradaptasi," katanya.

Pembayaran e-retribusi yang menggandeng Gojek, para pedagang nantinya cukup menggunakan fitur Gobills yang ada di dalam aplikasi tersebut.

Direktur Pemasaran Bank BPD DIY, R Agus Trimurjanto menjelaskan, pihaknya menjalin kerjasama dengan Gojek dalam rangka memperluas layanan kepada masyarakat. Di lain sisi diharapkan bisa turut membantu penerimaan daerah, mengingat peran Bank BPD DIY sebagai pemegang kas daerah.

"Semakin banyak channel dan layanan, akan mempermudah proses pembayaran. Sebelum ini, kami sudah membuka layanan pembayaran retribusi bagi pedagang pasar lewat e-mobile dan teller," kata dia.

Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono menjelaskan ada sekitar 5-7 ribu pedagang di pasar Beringharjo. Usai peluncuran pihaknya terus menyosialisasikan penerapan e-retribusi dan pembayaran QRIS tersebut.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di DIY Tambah, Pasien Punya Riwayat dari Zona Merah

"Jadi sasarannya adalah pasar-pasar tradisional. Pasar Beringharjo yang pertama kami terapkan e-retribusi ini. Pembayaran QR code sudah cukup lama kami kenalkan kepada pedagang, memang belum secara merata. Namun dengan program dan inovasi ke depan diharapkan pedagang bisa ikut andil dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini," jelas dia.

Load More