Meskipun seorang wanita, ia sering menjadi buruh yang ditugaskan mencangkul di sawah atau ladang petani yang membutuhkan jasanya.
"Sehari kadang mendapat Rp30.000 dan paling banter Rp40.000," ujarnya.
Ia sudah berusaha untuk menyisihkan uangnya agar bisa membeli sebuah telepon genggam. Namun, uang tersebut tak kunjung terkumpul, sehingga anaknya terpaksa harus meminjam ponsel ke konter yang berjarak 3 kilometer agar dapat mengerjakan tugasnya.
Petugas TU SMP N 2 Panggang, Istri Wijayanti, mengungkapkan, Novi sebenarnya anak yang pandai. Remaja yang bercita-cita menjadi polwan ini selalu meraih rangking I sejak terdaftar di SMP N 2 Panggang. Namun karena kondisi ekonomi, anak ini cenderung pendiam dan minder.
Baca Juga: Catut KTP Guna Dukung Calon Independen, Warga Nglegi Tuntut Pamong Mundur
"Dia itu hanya tinggal dengan ibunya sejak umur 2 tahun," paparnya.
Ia tinggal di rumah ukuran 3x5 meter bantuan dari pemerintah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Di rumah tersebut hanya ada satu ruangan yang berisi satu tempat tidur saja, sehingga seluruh aktivitas hanya bisa dilakukan di tempat tersebut.
Sebelumnya, mereka tidak memiliki kamar mandi, bahkan WC. Untuk mandi mereka hanya membuat tempat dengan pembatas dinding terbuat dari anyaman bambu berukuran 1x1,5 meter.
Ketika ingin Buang Air Besar (BAB), Novi harus pergi ke tetangganya yang memiliki WC.
"Alhamdulillah, beberapa hari lalu ada relawan yang membantu mereka kamar mandi serta WC. Relawan ini juga membantu membelikan tampungan air," ungkapnya.
Baca Juga: Orang Tua Positif Covid-19, Calon Pengantin Gunungkidul Langsung Batal Akad
Ia menambahkan, setiap hari untuk pergi ke sekolah, Novi juga harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer. Pihak sekolah juga sebenarnya sudah perhatian terhadap Novi, salah satunya dengan, terkadang pihak guru ataupun komite sekolah memberinya uang jajan. Selain itu belum lama ini, pihak sekolah juga membelikan meja belajar untuk Novi.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Nurwidiastuti menambahkan, dalam rangka HUT ke-75 RI, jajaran Polwan Polda DIY melakukan aksi bakti sosial dengan memberikan 1.000 paket sembako. Di samping itu, pihaknya juga memberikan hadiah telepon genggam merk Oppo A37 kepada siswa yang berprestasi.
"Kebetulan Novi ini berprestasi, tetapi kurang beruntung," ungkapnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Catut KTP Guna Dukung Calon Independen, Warga Nglegi Tuntut Pamong Mundur
-
Orang Tua Positif Covid-19, Calon Pengantin Gunungkidul Langsung Batal Akad
-
Nekat Jadi Pemakai dan Pengedar Sabu-Sabu, Pasutri Asal Gunungkidul Diciduk
-
Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan, Kapal di Sadeng Tabrak Mercusuar
-
Keracunan Ubi Jalar, Satu Warga Gunungkidul Tewas
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Moisturizer Terbaik Lembapkan Wajah Kuatkan Skin Barrier: Bye-bye Kulit Kusam!
-
4 Rekomendasi Skincare Mengandung Glycolic Acid, Manjur Atasi Flek Hitam Cegah Penuaan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?