Daryono pun kaget saat kendaraan "tangguh"-nya penyok di bagian lampu depan. Bertanya mengapa mobilnya sampai penyok, ternyata pengemudi tak bisa menguasai mobil dan menabrak tembok rumah warga.
Bukannya meminta ganti rugi, Daryono malah membiarkan. Bahkan dia juga yang merogoh kocek untuk perbaikan. Namun begitu tak jarang warga juga memberi tambahan biaya perbaikan dan uang bensin.
"Masih ada yang memberi untuk perbaikan, tapi yang jelas ini memang saya manfaatkan untuk kepentingan warga, meski saya masih kerap memakainya bepergian," jelas dia.
Tak hanya mobil yang dia sewakan dengan gratis. Lulusan STM Pembangunan Nasional Purwodadi Grobogan, Jurusan Elektronika ini juga dengan cuma-cuma meminjamkan sound sistem.
Inisiatifnya untuk membeli sound system karena di kampungnya peralatan tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk hajatan atau ketika ada upacara kematian.
Daryono mengaku motivasinya untuk membantu warga tak lain lantaran pelajaran hidup yang diberikan oleh kedua orangtuanya sejak kecil. Di mana hidup harus dilakoni secara sederhana dan bisa memberi kemanfaatan bagi banyak orang.
Motivasi itu pun makin bertambah terlebih dengan tugasnya saat ini sebagai aparat pengayom masyarakat. Prinsip kebermanfaatan menjadi hal yang harus dia terapkan.
"Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan saling bergotong royong itu penting, apalagi saya yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Jadi apapun tenaga yang saya miliki untuk kemaslahatan masyarakat," tutur Daryono.
Jasa pria yang sebelumnya menjadi petani ini akhirnya mendapat ganjaran yang setimpal. Lantaran aksinya yang kerap menyewakan armada miliknya secara gratis, Daryono bak menerima durian runtuh. Sebuah mobil dia dapatkan hasil dari tabungan pendidikan anak di salah satu bank di Sleman.
Baca Juga: Pasien Anak Positif Covid-19 di Sleman Ada Sebanyak 10 Orang, Mayoritas OTG
Tak hanya itu. Berkat aksinya yang menginspirasi, polisi 42 tahun ini juga mendapatkan penghargaan dari Kapolri atas keteladanan yang dia tunjukkan di masyarakat.
Ia disemat penghargaan dari Kapolri setelah mulanya mewakili Polsek Sleman dalam perlombaan polisi teladan di tingkat Polres pada Maret 2020. Dirinya menang sebagai juara 1.
Pria kelahiran 10 April 1978 ini kemudian diikutkan lagi lomba di tingkat Polda DIY satu bulan kemudian.
Meski tak meraih juara 1, dan hanya mendapat juara 3 kategori polisi teladan sebagai penggerak revolusi dan pelopor tertib sosial di ruang publik 2020, Daryono juga mendapat penghargaan sebuah piagam dan pin perunggu dari Kapolri.
Pin perunggu yang diberikan Kapolri tersebut sebagai penghargaan atas upaya Daryono yang dianggap mampu menjadi pengayom yang inovatif dan visioner kepada masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
Kerajinan Kuningan dari Ngawen Sleman: Suara Klinting yang Jadi Rujukan Pelaku Seni
-
Dinkes Jogja Catat 1.161 Kasus TBC, Warga Luar Kota Mendominasi
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Awal Pekan Istimewa, Rebutan Rp99 Ribu Bikin Hati Senang!
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman