SuaraJogja.id - Penolakan masyarakat atas jenazah pasien terkonfirmasi COVID-19 sudah berkurang. Hal itu menyebabkan makin sedikitnya jenazah yang harus dimakamkan di makam khusus milik Pemkab Sleman, TPU Madurejo, Prambanan, Sleman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman Makwan menjelaskan, sebelumnya Pemkab Sleman telah menyiapkan makam khusus seluas 7 hektare.
Makam ini diperuntukkan bagi jenazah Covid-19 yang ditolak warga.
"Dari 40 lubang yang disiapkan, baru sekitar 15 lubang yang dipakai," ungkapnya, Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Sleman Bakal Buka Sekolah di Zona Kuning, Begini Kata Pakar Epidemiologi
Menurut dia, jika dilihat kondisi saat ini, hampir sudah tidak ada jenazah yang ditolak warga, dan masyarakat Sleman sudah mulai bisa menerima jenazah COVID-19.
Selain itu, penolakan lebih kepada jenazah, yang bukan memiliki Kartu Tanda Penduduk Kabupaten Sleman.
Pasalnya, biasanya warga berpikir, jenazah yang bersangkutan tidak memiliki hak dimakamkan di TPU setempat.
"Misal KTP Jakarta, di Yogya hanya kos. Karena tidak punya hak dimakamkan di TPU di Yogyakarta, maka ditolak," terangnya.
Makwan menambahkan, meskipun tidak lagi ada penolakan jenazah pasien COVID-19, relawan dekontaminasi masih terus menjalankan tugasnya, bahkan siaga selama 24 jam memakamkan.
Baca Juga: Bakal Buka Sekolah, Pemkab Sleman Siapkan Sistem On Off
Sementara itu, sebagai upaya menurunkan angka kematian akibat COVID-19 sekaligus mengurangi angka kasus, Pemkab Sleman meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit dan di Asrama Haji Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Inflasi Sukses Ditekan, Pemkab Sleman Kantongi TPID Award
-
Kini Diizinkan, Begini Syarat dan Prosedur Memindahkan Pemakaman Covid-19
-
Pemkab Sleman dan Para Sesepuh Kelompok Jalani Mediasi Pascakerusuhan di Babarsari
-
Pemkab Sleman Tutup Outlet Holywings Imbas Promo Miras
-
Dinafkahi Kematian, Warita Pembuat Peti Mati di Tengah Wabah Corona
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini