Giono dan warga masyarakat ingin mengingatkan kepada anak cucu di masa depan, bahwa pada tahun 2020 pernah terjadi pandemi yang mematikan.
" Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19 ini menjadi sebuah tanda sejarah, untuk anak putu (cucu) bahwa pada tahun 2020 terjadi musibah atau peristiwa yang mematikan yakni Virus Corona," jelas Giono.
Dari Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19 ini, Giono menambahkan bahwa harapannya di kehidupan kelak setelah pandemi berakhir, anak cucu mereka tetap selalu ingat dan waspada untuk tetap menjaga kebersihan.
Oleh karenanya, Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19 di Padukuhan Jatisawit, Desa Balirejo ini ditempatkan sebuah padasan dengan ukuran cukup besar pada bagian atas bangunan.
Baca Juga: Best 5 Oto: Mutia Ayu Keren di Mobil, Valentino Rossi Bisa Nangis
"Rencananya, setelah ini akan dibangun lagi Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19 di sisi jalan lain menuju Padukuhan Jatisawit, Desa Balirejo. Karena jalan masuk menuju kemari ada dua, jadilah ini kami sedang mempersiapkan untuk membuat tugu kedua," ungkap Giono.
Sebelumnya Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19 pertama telah diresmikan dan ditandatangani oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, pada Sabtu (4/7/2020) lalu.
Tanggapan warga tentang pengadaan padasan dan Tugu Gerakan Masyarakat Gugus Tugas COVID-19
Siang itu, Suara.com memutuskan untuk melanjutkan perjalan dengan berkeliling Pedukuhan Jatisawit, Desa Balirejo.
Sambil menengok kanan dan kiri serta menyaksikan hampir seluruh padasan ditempatkan di rumah warga. Sembari beristirahat melepas dahaga di warung, Suara.com berbincang dengan sang pemilik warung yang juga merupakan warga Pedukuhan Jatisawit, Desa Balirejo.
Baca Juga: Bajaj Bajuri Disebut Ramal Wabah, Publik: The Simpson dengan Kearifan Lokal
Ketika ditanya soal efek apa yang didapat dengan pengadaan padasan, beliau mengaku sangat antusias dan merasa diuntungkan sebagai warga sekaligus pemilik warung.
Berita Terkait
-
Merawat Lingkungan dengan Cara Kekinian, Begini Cara Ajak Anak Muda Menjaga Kearifan Lokal
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Basiacuong Kampar: Warisan Budaya yang Membentuk Kecerdasan Interpersonal
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan