SuaraJogja.id - Siapa tak tahu pisang? Hampir semua orang pasti tahu buah berwarna kuning ini. Buah pisang juga sangat mudah kita temui di berbagai tempat mulai dari supermarket hingga di pasar.
Buah pisang yang kaya dengan manfaat bagi tubuh tak dimungkiri menjadi salah satu buah yang digemari oleh masyarakat. Selain mudah didapat, buah ini juga mudah diolah untuk keripik hingga selai.
Namun ide tak biasa muncul dari Novia Agustina, warga Bojong 7, Desa Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Bukan memanfaatkan buah pisang seperti pada umumnya, Novia memilih untuk mengolah pelepah dan hati pohon pisang menjadi makanan ringan berupa keripik.
Novia melihat limbah tanaman pisang atau lebih dikenal dengan bonggol pisang biasanya dibiarkan membusuk begitu saja karena tidak memiliki nilai jual. Padahal limbah tersebut dapat dijadikan menjadi olahan produk makanan yang bernilai ekonomi.
Novia tidak sendiri, ia dibantu ayahnya untuk mencari pohon pisang guna dibuat keripik ini. Mereka akan mengambil bonggol dari pohon pisang yang sudah berada di bawah tanah. Bahkan tidak jarang mereka membawa keseluruhan pohon pisang tersebut untuk diolah juga.
Selanjutnya bonggol dan tumbuhan pisang tadi dibersihkan secara keseluruhan. Setelah itu bonggol gedang dan pelapah pisang tersebut diiris tipis-tipis.
"Biar lebih gurih, bonggol dan pelepah pisang ini direndam air kapur sirih dulu selama kurang lebih 24 jam," kata Novia, kepada SuaraJogja.id, di rumahnya, Minggu (23/8/2020).
Novia melanjutkan, setelah direndam selama 24 jam tadi barulah bonggol dan pelepah pisang bisa dimasak. Tidak perlu bumbu yang terlalu ribet atau macam-macam, hanya dengan tepung terigu yang sudah diberi bumbu antara lain bawang putih, daun jeruk, ketumbar dan garam. Dengan itu bonggol dan pelepah pisang sudah bisa digoreng hingga berubah menjadi kecoklatan.
Namun ada lagi yang berbeda dari proses menggoreng bonggol dan pelepah pisang ini. Pasalnya Novia memilih untuk tidak menggunakan kompor gas tapi justru dengan tungku kayu.
Baca Juga: DIY Diterpa Angin Kencang, BMKG Beberkan Alasannya
"Kalau pakai kompor tungku kayu ini rasa keripiknya bakal lebih nikmat. Selain itu juga lebih ekonomis," ujarnya.
Dijelaskan Novia, bonggol pisang mengandung serat yang tinggi serta dapat memperlancar pencernaan. Berdasarkan penelitian, keripik bonggol pisang sendiri mengandung karbohidrat sebesar 10 persen dan kandungan seratnya mencapai 40 persen.
"Sudah ada beberapa yang membeli karena menurut mereka unik. Ditambah ini sepertinya baru pertama ada di Kulon Progo," ungkapnya.
Salah satu konsumen, Savira mengaku membeli keripik bonggol pisang ini karena penasaran. Menurutnya ini bisa menjadi alternatif makanan ringan yang enak dan bahkan tidak kalah dibanding dengan keripik lain seperti taro ataupun kulit ayam.
"Saya tahu ada cemilan ini dari media sosial, penasaran juga terus beli. Enak kok, unik aja," ucap Savira.
Tidak perlu merogoh kantong yang cukup dalam untuk bisa menikmati keripik bonggol pisang ini. Pembeli hanya perlu menyisihkan uang Rp6.000 untuk kemasan 100 gram dan Rp15.000 untuk kemasan 250 gram. Pembeli juga dapat memilih varian rasa yang bermacam-macam di antaranya original, keju, barbeque, dan pedas manis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta
-
Kenangan Masa Muda yang Tak Terlupakan: Adik PB XIII Ungkap Kebiasaan Unik Sang Raja