Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Fitri Asta Pramesti
Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:09 WIB
Komunitas Edutania. (Instagram/edutania_channel)

Edutania tak sekedar bertemu anak-anak dan berbagi cerita, ada proses panjang yang dilalui sebelum anggota komunitas tampil di atas panggung.

Dijelaskan Diaz, komunitas ini selalu melakukan riset untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh para peserta yang akan diberikan pendampingan nanti.

Riset yang dilakukan mencakup umur peserta, latar belakang seperti kawasan tempat tinggal, hingga bahasan yang akan dibawakan sejalan dengan tema acara.

Komunitas ini akan berupaya sebaik mungkin untuk membuat peserta dekat dengan cerita yang disampaikan, sehingga mudah mengambil pembelajaran.

Baca Juga: Sapardi dan Puisi Pada Suatu Hari Nanti. Selamat Jalan Eyang!

"Saat mendongeng kita pakai peraga, biasanya berupa boneka tangan atau proyektor untuk menarik minat mereka. Tidak menutup kemungkinan anak-anak kami gunakan sebagai media dengan berperan sebagai tokoh, bersama kami," jelas Febri.

Mengangkat tema tentang pendidikan karakter hingga pelajaran sekolah

Cerita yang dibawa oleh Edutania tak melulu soal dongeng klasik, komunitas ini juga mengangkat bahasan-bahasan seperti pendidikan karakter hingga materi pembelajaran di sekolah.

Mengingat dengan tingginya penggunaan gawai di ranah anak-anak, hoaks menjadi salah satu tema pendidikan karakter yang acapkali dibawakan ke panggung.

"Salah satu tema pendidikan karakter ya terkait hoaks itu, kami datang ke TK saat itu dan mendongeng tentang kejujuran, jangan mudah percaya, semua harus di crosscheck," beber Diaz.

Baca Juga: Cantik! Gaun Pengantin Disney Hadirkan Nuansa Pernikahan ala Negeri Dongeng

Untuk membantu anak lebih memahami pembelajaran, Edutania juga menyiapkan cerita-cerita yang di dalamnya terdapat materi sekolah seperti proses terjadinya hujan, metamorfosis, hingga nama-nama hewan dan bagian tumbuhan.

Load More