Komunitas yang terbuka dan Palugada
Sejak awal didirikan, Diaz mengakui bahwa Edutania merupakan komunitas yang sangat terbuka dan fleksibel. Dalam artian, anggotanya tidak terikat.
Menggunakan sistem volunteer, siapa saja diperbolehkan untuk bergabung dan berperan bersama komunitas ini, kapan saja.
"Walaupun ada anggota tetap, tapi dalam menjalankannya tetap fleksibel, komunitas tidak terikat. Misalnya semua volunteer off, tinggal dua orang, ya tetap jalan. Pokoknya kita bagi tugas," jelas Diaz.
Baca Juga: Sapardi dan Puisi Pada Suatu Hari Nanti. Selamat Jalan Eyang!
Komunitas yang terbuka dengan sistem berbagi tugas, salah satu volunteer Edutania, Fransiska Gita Advenita, mengaku menjadi tak terbebani ketika berproses di Edutania.
"Bagi waktu dengan kegiatan kuliah tidak terlalu ada masalah yang berarti karena semua sudah dijadwalkan dan dibagi tugasnya di awal," ujar Tata.
Sementara Chatarina Dyah Ayu Pasca, yang juga menjadi volunteer Edutania, mengamini mudahnya bergabung di komunitas ini.
"Awalnya mas Febri sering share kegiatan Edutania di WhatsApp, karena aku tertarik akhirnya ingin gabung, dan langsung gabung saja," kata Chatarina.
Menuju akhir obrolan, Diaz menggarisbawahi salah satu yang membuat Edutania unik adalah semboyan Paludaga yang diterapkan, alias "Apa yang lu mau, gue ada."
Baca Juga: Cantik! Gaun Pengantin Disney Hadirkan Nuansa Pernikahan ala Negeri Dongeng
"Jadi mau disuruh dongeng gas, mau workshop diminta mengajari media pembelajaran ya gas, mau workshop penulisan juga oke, pokoknya kami gas terus selama berhubungan dengan literasi," tandasnya.
Berita Terkait
-
9 Kontroversi Rumah Literasi yang Penuh Kejanggalan: Dikecam Tak Transparan
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Kronologi Rumah Literasi Diduga Selewengkan Dana Donasi
-
Profil Rumah Literasi: Diduga Selewengkan Uang Donasi, Donatur Tagih Transparansi
-
Krisis Literasi Informasi Pelajar di Era AI, Memudahkan atau Membingungkan?
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD