SuaraJogja.id - Rencana penutupan sementara aliran air dari Bendung Kamijoro membuat ratusan petani bawang merah di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, merasa resah. Para petani khawatir bawang merah yang telah berusia 40 hari bisa gagal panen lantaran kekurangan air.
Rencana penutupan aliran air itu menyusul dengan akan digarapnya proyek perbaikan bangket saluran irigasi dam di Bendung Kamijoro. Jika sesuai dengan rencana, penutupan bakal dilakukan hingga dua bulan lamanya.
Ketua Kelompok Tani Asih, Dusun Kalangan, Desa Tirtohargo, Subawa mengatakan kekhawatiran warga bukan tanpa alasan pasalnya pasokan air bagi 90 hektar lahan bawang merah di Desa Tirtohargo berasal dari Bendung Kamijoro. Dengan waktu yang tinggal sebentar lagi panen mereka khawatir perbaikan Bendung Kamijoro akan mengakibatkan lahan mereka kekurangan air.
"Hampir 70 persen pasokan air di lahan kita berasal dari Kamijoro, kalau proyek ini memang akan berjalan kita khawatir malah bisa jadi gagal panen," ujar Subawa.
Baca Juga: DIY Catat 28 Kasus Baru Positif Covid-19, Kebanyakan Karyawan Kesehatan
Subawa mengungkapkan sebenarnya para petani masih memiliki opsi lain yakni dengan memaksimalkan penggunaan pompa air yang diambilkab dari sumur bor yang ada. Namun itu bukan perkara sepele, para petani dihantui dengan biaya operasional yang akan melambung tinggi jika menggunakan cara tersebut.
Selain itu permasalahan lainnya adalah tidak setiap lahan sawah milik para petani mempunyai sumur bor sendiri. Sehingga penggunakan sumur bor dirasa bukan solusi yang ideal.
"Kita hanya minta pengerjaan proyek bangket dam Kamijoro bisa ditunda selama dua pekan dulu. Hal itu agar petani tetap bisa mendapatkan pasokan air irigasi yang cukup," ungkapnya.
Sementara itu Koordinator Kelompok Daerah Irigasi Pijenan, Bidang Sumberdaya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Antoni Primer menjelaskan bahwa proyek perbaikan pembangunan bangket di Kamijoro sudah tidak bisa ditunda lebih lama lagi. Menurutnya pertimbangan waktu akan sangat menentukan keberhasilan perbaikan itu sebelum musim hujan tiba.
"Kondisi tebing dam sekarang sudah kritis kalau dibiarkan lebih lama lagi bisa longsor dan akan berakibat sangat vital. Longsoran bisa masuk dan menutup saluran atau terowongan sepanjang dua kilometer," ungkap Antoni.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, DIY Kembali Perpanjang Masa Tanggap Darurat
Menurutnya keresahan petani bawang di Desa Tirtohargo kurang beralasan. Pasalnya dikatakan, Antoni bahwa sebelum dialiri air dari Kamijoro para petani sudah lebih dahulu memanfaatkan irigasi dari dam Pijenan yang diketahui sumber airnya berasal dari Sungai Bedok.
Berita Terkait
-
Berkat PNM, Anak Petani Bawang Bisa Berangkat ke Korea
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan