SuaraJogja.id - Seorang pria 45 tahun asal Semarang tewas saat bertamu ke rumah temannya di Dusun Kemasan, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak Sleman, DI Yogyakarta. Pria bernama Teguh Jati Santoso ditemukan meninggal saat mandi di rumah milik Widadi (50).
Saksi mata, yakni Widadi langsung melaporkan ke pihak berwenang. Korban dievakuasi oleh petugas PMI Sleman bersama kepolisian.
Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 PMI Sleman, Septiadi menjelaskan bahwa peristiwa terjadi pada Sabtu (29/8/2020).
"Iya kami mendapat laporan satu orang pria meninggal ketika mandi di wilayah Ngemplak. Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB," jelas Septiadi dihubungi wartawan, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Dapat Dukungan dari NasDem, Sri Muslimatun Pede Hadapi Pilkada Sleman
Ia membeberkan bahwa awalnya korban datang ke rumah Widadi pukul 15.00 wib dari Semarang, Jawa Tengah. Sempat berbincang-bincang bersama saksi mata, korban merasa berkeringat.
"Akhirnya korban minta izin mandi di rumah temannya ini. Pemilik rumah menunjukkan kamar mandi dan membiarkan korban," kata dia.
Namun, saksi mata yang sedang bersantai mendengar orang terjatuh. Pemilik rumah mendengar korban membentur pintu kamar mandi.
"Pemilik akhirnya memanggil nama korban sembari mengetuk pintu. Karena tak ada jawaban, pemilik mencoba mendobrak pintu," jelas dia.
Pintu akhirnya terbuka, korban yang berada di dalam kamar mandi ditemukan dalam kondisi duduk bersandar tembok.
Baca Juga: Positif Covid-19 di DIY Tambah 24 Kasus, Terbanyak dari Sleman
"Berhasil mendobrak akhirnya saksi menemukan rekannya sudah tak sadarkan diri. Karena tak ingin ambil resiko, pemilik rumah meminta bantuan RS Mitra Paramedika pukul 16.30 WIB," katanya.
Dalam pemeriksaan, korban mengalami henti nadi. Teguh dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Petugas PMI yang datang ke lokasi membantu melakukan evakuasi.
"Mendapat info tersebut, akhirnya PMI membantu mengevakuasi korban. Untuk menghindari penyebaran virus Covid-19, kami mengenakan APD lengkap," kata Septiadi.
Disinggung penyebab kematian korban, Septiadi belum bisa memastikan. Hal itu berada di ranah kedokteran.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Namun memang informasi yang kami terima, bahwa korban melakukan perjalanan jauh dari Semarang ke Yogyakarta," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia