Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 06 September 2020 | 21:21 WIB
[Ilustrasi] Sejumlah PKL Malioboro nekat membuka dagangannya lagi sementara masa Pandemi belum usai, Jumat (29/5/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Satu Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro meninggal dunia, Jumat (4/9/2020) malam, usai terkonfirmasi positif COVID-19. Pasien perempuan 68 tahun ini meninggal setelah masuk rumah sakit karena mengalami demam, lemas, dan batuk pada 2 September 2020.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020), mengungkapkan, PKL tersebut selama 20-26 Agustus 2020 masih aktif berjualan tas dan dompet di zona 3 Malioboro. Namun sejak 27 Agustus 2020, ibu tersebut tidak berjualan, hingga 1 September 2020 dibawa ke puskesmas karena sakit.

"Dari puskesmas, pasien dibawa ke rumah sakit. Saat di rumah sakit dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Tanggal 4 [September 2020] hasil swab keluar dan terkonfirmasi positif, dan meninggal sore harinya, dimakamkan hari itu juga di Kulon Progo," ungkapnya.

Menurut Heroe, sejak Jumat (4/9/2020) malam, gugus tugas melakukan tracing terhadap orang yang melakukan kontak erat dengan almarhumah, baik yang ada di sekitar lapak jualan PKL maupun yang berada di sekitar rumah tinggalnya di Wilayah Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.

Baca Juga: PKL Malioboro Diliburkan Usai Seorang Pedagang Meninggal Positif Corona

Keluarganya ada yang kontak erat dengan pasien, yaitu anak menantu dan cucunya. Anak dan menantu yang mengantar berobat ke puskesmas sempat sempat menggantikan jualan.

Gugus Tugas meminta orang-orang yang kontak erat di keluarga maupun di lapak PKL Malioboro untuk isolasi mandiri selain dilakukan tracing. Sementara, pedagang PKL lainnya masih diizinkan berjualan di zona lain.

"Sebab yang kontak erat sudah diliburkan dan isolasi mandiri, termasuk yang sempat salat jemaah dengan almarhumah juga sudah diminta isolasi mandiri," ungkapnya.

Heroe menambahkan, penyebab penularan masih ditelusuri dari pembeli atau dari lainnya. Namun diharapkan, kasus tersebut tidak meluas ke zona lain.

"Saat ini jangan berspekulasi apa pun terhadap kasus ini. Sebab yang positif ditemukan 1 orang pedagang, yang lainnya menunggu hasil tracing. Kita berharap tidak meluas, makanya kita saat ini yang kontak erat kita periksa semua. Hasilnya nanti akan diambil kebijakan lebih lanjut. Sampai kapan dua ruas pedagang PKL harus diliburkan, sampai menunggu semua tracing selesai dilakukan," paparnya.

Baca Juga: Muncul 11 Kasus Baru COVID-19 di DIY, 41 Pasien Akhirnya Sembuh

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More