SuaraJogja.id - Ketua BEM UNJ tahun 2019, M Abdul Basit mengatakan beberapa hal yang menjadi kendala bagi para mahasiswa baru untuk menjalani kuliahnya adalah adanya dinamika masa. Pertama yakni adanya masa transisi dari remaja memasuki fase mahasiswa baru.
Jika dulu saat sekolah, terbiasa dituntun dan diarahkan oleh guru. Berbeda jauh dengan mahasiswa yang perlu untuk melakukan keputusan-keputusan sendiri. Tidak lagi bisa bergantung kepada dosen atau guru untuk terus memberikan arahan.
"Ketika teman-teman ingin belajar di UNY ada ribuan siswa lainnya yang ingin belajar disini. Kalau kalian menyia-nyiakan kesempatan ini kalian akan menyakiti mereka juga," ujar Abdul Basit dalam kegiatan Student Goverment PPKMB Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, Jumat (11/9/2020).
Abdul berpesan, agar jangan sampai ketidaksiapan mahasiswa baru menghambat langkah-langkah baru yang semestinya bisa diambil. Ia menilai bahwa pendidikan merupakan langkah awal untuk turut memajukan kehidupan bangsa.
Baca Juga: Cerita Penyintas Gangguan Jiwa, Aku Merasa Suamiku Berkomplot Membunuhku
Kedepannya, ia berharap para mahasiswa baru ini bisa menjadi pemimpin dimasa depan. Sesuai dengan kondisi saat ini, yang harus masuk ke dunia perguruan tinggi di tengah pandemi atau tingginya krisis yang terjadi.
Ada beberapa gangguan mental yang mungkin dijalani jika mahasiswa tidak siap dengan kehidupan kampus yang berbeda dari waktu sekolah. Sehingga Abdul kembali berpesan agar para mahasiswa baru itu bisa mulai mempersiapkan diri.
"Jumlah instansi pendidikan kita hanya sedikit. Sementara jumlah peminatnya sangat tinggi," tukasnya.
Berada di kampus pendidikan, Abdul berharap para mahasiswa baru ini bisa menjadi agen tokh-tokoh pergerakan pendidikan kedepannya. Seharusnya, Indonesia sendiri sudah lebih memperhatikan pendidikan disamping sektor ekonomi dan sektor lainnya.
Namun, Indonesia sendiri mengalami tantangan dalam hal bonus demografis. Kampanye mengenai hal tersebut dinilai akan mulai berlangsung pada tahun ini. Sehingga para mahasiswa baru ini memiliki beban lebih untuk menjadi tokoh pergerakan pendidikan kedepannya.
Baca Juga: Penjaga Toilet di Pasar Cebongan Positif Covid-19
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa sejak dulu mahasiswa memiliki peran yang lebih untuk membantu perkembangan bangsa Indonesia. Mulai dari perkumpulan pemuda sebelum proklamasi hingga lahirnya sumpah pemuda. Termasuk tumbangnya rezim Soeharto pada tahun 1998.
"Kemerdekaan bangsa Indonesia itu karena ada dorongan dari pemuda dan adanya dorongan dari masyarakat Indonesia," tukasnya.
Beragam aksi tersebut merupakan bentuk peran mahasiswa untuk melakukan aksinya sebagai lidah masyarakat. Pemuda adalah ujung tombak untuk menyampaikan hal-hal yang ada di tengah masyarakat kepada para tokoh elite.
Melanjutkan Abdul, Wakil Ketua BEM FIP UNY 2018 Hanif Ihtisyamuddin menyampaikan bahwa saat ini para siswa yang menontonnya sudah memiliki gelar maha di depannya. Dengan gelar tersebut berarti para siswa ini bukanlah orang biasa lagi seperti dulu.
Mengani peran mahasiswa dalam hal akademik, Hanif mendefinisikan akademisi sebagai proses bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah. Hanif menyampaikan bahwa akademik membicarakan sebuah ilmu pengetahuan yang tidak terbatas dengan hal yang ada di dalam ruang kelas saja.
Akademik adalah jalan untuk menyeelsaikan masalah. Sehingga menjadi percuma jika seorang mahasiswa lulus dengan berbagai gelar jika tidak digunakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, gelar profesor diambil tidak hanya dengan lama berkuliah atau belajar.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Konflik Iran-Israel Berikan Dampak, Indonesia Siapkan Pasar Ekspor Baru, Eropa Jadi Incaran Utama
-
ARTJOG 2025: Motif Amalan, Ketika Seni jadi Aksi Nyata untuk Lingkungan dan Sosial
-
7 Periode Mengabdi, Anggota DPRD DIY Ini Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Kesejahteraan Sosial
-
Pendidikan Gratis hanya Mimpi? Pemerintah Dinilai Belum Serius Tindak Lanjuti Putusan MK
-
Usia Harapan Hidup Capai 75 Tahun, Pemkab Sleman Komitmen Dorong Peningkatan Kesejahteraan Lansia