Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 13 September 2020 | 19:04 WIB
Warga merapikan sisa puing kebakaran Toko Kue dan Roti Trubus di Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (13/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Peristiwa kebakaran Toko Roti Kue dan Roti Trubus di Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta menghebohkan warga sekitar.

Dalam kejadian pada Sabtu (12/9/2020) itu, objek yang terbakar merupakan lantai satu toko seluas 60 meter persegi.

Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam setelah tiga armada pemadam kebakaran diterjunkan.

Dalam kejadian tersebut, tersingkap sejumlah fakta. Berikut lima di antaranya yang dirangkum SuaraJogja.id:

Baca Juga: Warga Tahunan Cium Bau Gosong, Kebakaran Lahap Sebagian Apotek Kimia Farma

1. Toko terbakar pagi hari

Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB ketika karyawan toko hendak memulai pekerjaannya seperti biasa.

"Iya terjadi kebakaran toko roti di wilayah Jetis kemarin pagi. Waktu itu terjadi usai subuh," kata Kabag Humas Polresta Jogja AKP Sartono kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).

Warga merapikan sisa puing kebakaran Toko Kue dan Roti Trubus di Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (13/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Pengelola Toko Kue dan Roti Trubus, Setiawan Rudi (38), menjelaskan, di tengah persiapan membuka toko, tiba-tiba pukul 05.30 WIB istri Rudi mendengar suara gemericik cairan yang ditumpahkan di lantai satu. Bagi Rudi dan istri, hal itu biasa karena karyawannya yang bernama Indra biasa mandi pagi di kamar mandi.

Namun, bukannya Indra yang ditemukan sedang mandi, tetapi kobaran api warna merah menyala di lantai satu jutsru mengejutkan Rudi dan istri. Selanjutnya pemandangan menegangkan itu disusul dengan ledakan.

Baca Juga: Toko Trubus Jogja Diduga Sengaja Dibakar Karyawan, Pengelola Cabut Laporan

"Saya kaget karena ada cahaya warna merah menyala, disusul bunyi ledakan. Saya langsung berteriak nama Indra dan membawa istri dan anak-anak serta karyawan di lantai 3 menyelamatkan diri," kata Rudi.

2. Satu korban meninggal

Sartono mengatakan, kebakaran di Toko Trubus Jogja memakan satu korban jiwa. yaitu Indra (35), karyawan toko tersebut.

Ia tewas di samping sepeda motor yang juga ikut terpanggang si jago merah. Korban lantas dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY.

3. Rekaman CCTV perlihatkan karyawan diduga bakar diri

Sartono belum membeberkan secara jelas penyebab kebakaran. Kendati demikian, kaat dia, dari CCTV toko, terlihat seorang pria mengguyur lantai toko dan badannya dengan bahan cairan mudah terbakar yang ternyata pertalite.

"Jadi untuk memastikan penyebab kebakaran itu kita semua melihat rekaman CCTV toko. Memang dari rekaman, Indra terlihat mengguyur lantai dengan sebuah cairan di dalam jeriken, tapi bagaimana api itu menyala kami tidak tahu," jelasnya.

Kondisi pascakebakaran Toko Kue dan Roti Trubus di Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (13/9/2020) - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Riko Sanjaya membenarkan bahwa kebakaran diduga dari cairan pertalite yang tersulut api hingga menyebabkan kebakaran.

"Ya itu dinyalakan oleh yang diduga di dalam CCTV itu [Indra]. Itu saya pastikan lagi apakah benar, apakah pakai korek api, apa bawa dari luar, apa pakai korek api yang ada di sana. Dia [Indra] ke sana membasahi itu dengan jeriken dan mengguyurkan juga ke kepalanya. Ada dugaan yang melakukan pembakaran itu yang bersangkutan sendiri," kata Riko melalui sambungan telepon.

4. Korban alami masalah di pekerjaan

Rudi menjelaskan, memang sehari sebelumnya ia meminta Indra untuk tak lagi bekerja pada Sabtu (12/9/2020). Hal itu bermula dari temuan data keuangan yang dikelola Indra tak sesuai.

"Sebenarnya Pak Indra sudah 16 tahun bekerja di sini [Trubus]. Memang pada sehari sebelumnya saya berkirim pesan tentang masalah keuangan yang tidak sinkron. Jadi dia ini saya percayakan untuk memegang uang dan ada laporan yang tidak valid. Akhirnya saya tunjukkan buktinya dan meminta dia tidak perlu bekerja lagi dengan saya per hari Sabtu," ungkap Rudi sembari membersihkan sisa perabot toko yang terbakar.

Rudi juga memberi tahu kepada Indra bahwa uang sisa yang dibawanya diambil untuk gaji terakhir.

"Karena dia yang mengurus soal listrik dan kebutuhan pengeluaran, uang itu ada pada dia. Saya sudah berikan semuanya kepada dia," kata Rudi.

Namun pada Sabtu pukul 05.00 WIB, Indra datang ke toko dan ingin membicarakan masalah keuangan tersebut.

Ia menjelaskan, pagi hari sebelum toko buka pada Sabtu, Indra mendatangi Rudi untuk membicarakan masalah yang dibahas semalam.

Warga merapikan sisa puing kebakaran Toko Kue dan Roti Trubus di Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (13/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Jadi jam 05.00 WIB itu karyawan sudah pada datang, termasuk dia [Indra]. Dia naik ke atas dan bertemu saya. Dia bilang ingin ngomong, tapi saya minta baik-baik, nanti ngomongnya pukul 09.00 WIB karena pagi masih harus siap-siap," terang Rudi.

Akhirnya Indra, yang merupakan ayah tiga anak ini, turun ke bawah toko. Rudi pun mengira Indra akan menunggu sampai jam yang telah diusulkan, tetapi belum lama setelah Indra turun, terjadilah kebakaran.

"Karena persiapan bekerja, saya meminta dia untuk menunggu sampai jam 9, tapi tak beberapa lama terlihat kobaran api di lantai 1. Akhirnya saya lari menyelamatkan diri," jelas dia.

5. Pengelola toko cabut laporan

Polresta Yogyakarta telah menutup kasus kebakaran di Toko Kue dan Roti Trubus Jalan Poncowinatan, Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Polisi menyebut bahwa kedua pihak saling menerima dan sepakat tak melanjutkan kasus tersebut.

"Setelah kita pertemukan kedua pihak, pengelola toko dan keluarga yang meninggal [Indra], niat dari para pihak seperti itu [diselesaikan secara baik-baik], ya kita fasilitasi," jelas Riko Sanjaya, dihubungi wartawan, Minggu.

Ia melanjutkan, dalam pertemuan dua belah pihak, Rudi tak ingin melanjutkan kasus kebakaran yang diduga dipicu kesengajaan itu. Sementara, keluarga Indra membuat surat pernyataan dari insiden yang terjadi.

"Dari pengelola toko ini bilang tidak ingin melanjutkan perkara tersebut. Dia mencabut laporannya karena ada permintaan maaf dari keluarga yang meninggal. Lalu keluarga yang meninggal itu juga membuat surat pernyataan terhadap kejadian. Keluarga [Indra] juga sudah melihat rekaman CCTV," tambah Riko.

Terpisah, Rudi membenarkan bahwa pihaknya sudah tak ingin melanjutkan perkara tersebut. Dia sendiri yang meminta kasus ditutup karena kasihan pada keluarga korban.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Load More