SuaraJogja.id - Berbeda dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang melarang perkuliahan luring atau tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X justru mempersilahkan kampus-kampus untuk memulai kuliah tatap muka.
Namun, Sultan memberikan sejumlah persyaratan kepada kampus yang bersikeras membuka perkuliahan tatap muka.
"Ya silahkan saja [kampus dibuka], tapi kita minta supaya data-data mahasiswa masuk jogja pass," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (14/09/2020).
Dengan masuk di Jogja Pass yang merupakan platform untuk Self Screening COVID-19 sekaligus Identitas Digital bagi masyarakat di DIY ini, maka Gugus Tugas bisa melakukan penelusuran jika sewaktu-waktu ditemukan mahasiswa atau civitas akademika lain yang positif COVID-19.
Apalagi yang berkuliah di DIY tidak hanya warga lokal namun dari berbagai daerah, termasuk mahasiwa dari zona-zona merah dan hitam COVID-19.
"Seperti halnya pariwisata, yang kuliah kan bukan hanya orang Jogja. Bisa orang Jakarta, bisa Surabaya, bisa manapun. Begitu masuk terus [terpapar] COVID-19, kalau datanya tidak punya kan, gimana kita akan tracing. Yang penting kita bisa tracing," ungkapnya.
Sultan menambahkan, Pemda DIY tidak bisa hanya mengutamakan masalah kesehatan dalam penanganan COVID-19.
Tetapi juga mempertimbangkan perekonomian warga, termasuk dunia pendidikan yang perlu dipikirkan. Karenanya perlu ada keseimbangan dalam menghadapi pandemi ini dari sisi kesehatan maupun perekonomian.
Sebab bila hanya fokus pada kesehatan, maka perekonomian warga DIY bisa semakun terpuruk. Warga pun akan kesulitan untuk bisa sehat bila perekonomian mereka tak jalan.
Baca Juga: Mensos Apresiasi Lurah di DIY yang Serahkan Kembali Tanah Milik Kemensos
"Kita tidak bisa menafikan yang lain, kesehatan [jalan] tapi ekonomi macet. Atau ekonomi kita tumbuhkan tapi tidak taat protokol [kesehatan] . Kalau sakit kan juga tidak bisa berproduksi. Jadi kan bagaimana kita bisa mengatur antara pertumbuhan [ekonomi] dan menjaga protokol [kesehatan] jadi jalan tengah. Ini jadi sesuatu yang sangat penting, silahkan ekonomi tumbuh tapi protokol [kesehatan] diterapkan dengan baik," bebernya.
UAD batal
Secara terpisah Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Muchlas MT di kampus setempat mengungkapkan, kampus tersebut mengikuti surat edaran yang diterbitkan MCCC Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang melarang perkuliahan luring atau tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini, termasuk bagi 5.000 lebih mahasiswa baru.
Kampus tersebut yang awalnya akan mulai membuka kuliah luring secara bertahap pada November 2020 mendatang akhirnya membatalkan rencana tersebut.
"Akhirnya kami tinjau kembali semua rencana perkuliahan sampai waktu yang belum ditentukan seperti anjuran pimpinan pusat Muhammadiyah karena pandemi yang diperkirakan turun justru naik tajam," ungkapnya.
Meski demikian, untuk kegiatan internal terbatas seperti rapat dan uji kompetensi bagi para calon apoteker nantinya tetap akan dilakukan secara luring pada akhir November 2020. UAD tengah mengajujan ijin pada gugus tugas dan Pemda DIY serta PP Muhammadiyah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat