Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 16 September 2020 | 15:03 WIB
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)

Dalam IGD Selphie menyebutkan dirinya berada di ruangan pribadi. Bukan yang berbaur dengan pasien lainnya dan hanya berbatas tirai. Ia diinfus vitamin, menjalani tes darah, CT Scan thorax dan hasilnya keluar dalam dua jam yang menyatakan dirinya berada dalam kondisi baik.

Setelah itu, Selphie mendapatkan obat berupa Multivitamin Surbex Z, Suplemen Cavit D3, Obat Kumur Betadine, Antibiotik, pengencer dahak, dan obat lambung. Biaya total perawatan yang ia dapatkan semuanya Rp6,8 juta dan tidak bisa digantikan asuransi karena dirinya tidak dirawat inap dengan alasan kamar penuh.

"Surbex Z dan Cavit D3 ini boleh diminum walau gak positif ya karena hanya suplemen & multivitamin. Obat kumur juga. Jadi silahkan dibeli untuk vitamin harian," terangnya.

Sampai di rumah, ia langsung memberikan informasi kepada orang-orang yang ia temui di akhir pekan sebelumnya agar mereka juga melakukan swab. Beruntung, orang-orang tersebut dinyatakan negatif. Begitu juga dengan orang-orang di rumahnya. Kantor tempatnya bekerja juga langsung melakukan rapid test kepada seluruh karyawan.

Baca Juga: Sempat Terpuruk, Perajin Gerabah Kasongan Mulai Kebanjiran Order

Karena hanya mengalami gejala ringan, dirinya boleh melakukan isolasi mandiri di rumah saja. Selphie mengaku tidak tahu dirinya tertular dimana, karena setiap hari dirinya pergi ke kantor, supermarket, naik ojek online dan sebagainya.

Meskipun jarang nongkrong, namun ia merasa dirinya bisa jadi memiliki kontak dengan OTG atau memegang barang-barang yang ada virusnya seperti handle pintu mobil, minimarket dan sebagainya. Secara mental sendiri, Selphie merasa baik saja karena memprediksi hal ini bisa menimpanya.

"Karena kalau dipikir dalam sehari kasus baru di Jakarta aja seribuan. Kasus baru lho bukan akumulatif. Jadi lingkaran yang positif makin lama makin dekat dari orang yang gak dikenal, lalu kenalan temen, lalu dari lingkaran sendiri, dst. Gue pun tiap hari ke luar rumah, jadi gue kayak gak heran juga sih kalau kena," imbuhnya.

Hari berikutnya, Selphie melakukan konsultasi daring dengan RS Pelni melalui WhatsApp. Sudah mengantongi obat dari RSPI, sehingga ia hanya mendapatkan tambahan obat antivirus umum yang dikirim lewat kurir senilai Rp 200.000. Seluruh obat itu untuk jangka waktu satu minggu.

Selain obat dari dokter, Selphie juga berjemur setiap pagi. Lalu sudah 10 harian juga ia selalu minum lemon madu. Kebiasaan yang ia tekuni selama menjadi pasien ini diusahakan untuk diteruskan untuk mencegah jika suatu hari ia bisa terpapar kembali. Karena sulit dihindari, sehingga ia ingin meningkatkan imun saja.

Baca Juga: Sempat Ditolak, IPAL Bondalem Bakal Dibangun di Lahan Seluas 2 Hektare

Sejak sebelum melakukan swab hingga selesai menjalani masa isolasi mandiri, Selphie tidak merasakan gejala demam, sesak, pusing, diare, dan lemas. Ia bahkan masih kuat untuk melakukan zumba. Setiap hari ia melakukan cek kondisi hati dan oksigennya juga dalam kondisi baik.

"Gue cukup beruntung karena gejala ringan. Ada yang gejala berat bahkan lewat. Tapi gue sudah menyaksikan RS penuh, biaya juga gak sedikit. Jadi mending gak usah ke luar rumah kalau gak penting-penting amat, pakai masker medis 3 lapis, jaga kesehatan, kebersihan," pesan Selphie.

Sebagai penyintas Covid-19, ia mengaku ke depannya akan lebih berhati-hati lagi dalam beraktivitas, terutama menerapkan gaya hidup sesuai protokol kesehatan. Ia juga berpesan untuk selalu mengkonsumsi air putih untuk mencegah darah mengental dan kadar oksigen terjaga.

Load More