Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 17 September 2020 | 16:20 WIB
lomba lari

Sependapat dengan Farhan, pemilik warung kopi di Condongcatur, Herdian, mengatakan hal yang sama. Kegiatan balap lari liar seharusnya tidak perlu menjadi target pembubaran aparat kepolisian.

Kegiatan itu tidak diadakan di jalan besar seperti Jakal. Di mana pun lokasinya sebenarnya sah-sah saja untuk digunakan sebagai arena lomba. Dengan catatan, lokasi sudah bisa disebut sepi agar tidak mengganggu aktivitas warga.

“Maka dari itu, lari liar biasanya pada malam hari. Jam 11 malam lah. Karena waktu itu kan biasanya jalanan sudah sepi. Tinggal bilang aja, ‘Pak numpang lari’,” katanya.

Warung kopi milik Herdian sendiri sudah kerap dijadikan lokasi pilihan atlet lari liar untuk beraksi. Meski berdekatan dengan rumah warga, tetapi hal tersebut tidak menjadi hambatan. Sebab, sejauh ini warga sekitar tidak merasa keberatan.

Baca Juga: 1 dari 13 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Penyakit Bawaan

Herdian melihat, minat masyarakat terhadap olahraga mendadak naik sejak merebaknya wabah corona, begitu juga dengan tren balap lari liar. Selain mendukung, Herdian juga bersedia memberikan secangkir kopi secara cuma-cuma untuk pemenang.

Load More