SuaraJogja.id - Beberapa waktu belakangan mulai berkembang tren balap lari liar di kalangan masyarakat. Tren tersebut berkembang layaknya balap motor liar yang menjamur di berbagai daerah.
Jogja menjadi salah satu tempat berkembangnya tren baru ini. Di bawah sorot lampu jalanan yang remang-remang menyinari kegelapan malam, dua orang pemuda berdiri berdampingan, bersiap mengangkat bokongnya.
Hanya dua orang, mereka bersejajar mengambil posisi ancang-ancang dengan pandangan mata lurus ke depan. Jalan Anggajaya, Condongcatur, Sleman menjadi saksi setiap tapakan telapak kaki yang melesat dengan cepat di bawah langit malam.
Dua orang berjalan menuju ujung jalan lainnya, memastikan tidak ada roda-roda besi yang akan melintas dalam waktu dekat. Sesekali, kehadiran kendaraan menimbulkan cahaya yang berpendar sementara bersama suara bising deru mesin yang sekilas hadir lalu hilang ditelan kesunyian malam.
Saat dua orang lainnya sudah melemparkan isyarat aman, kaki-kaki pelari amatir itu kembali bersiap. Sambil mengangkat tangannya, wasit menanyakan kesiapan peserta, yang dijawab dengan gerak tubuh punggung mengangkat.
Wasit mulai menghitung satu, dua, dan peluit panjang menggantikan penyebutan kata tiga. Farhan dan seorang lawannya berlari sekuat tenaga. Di sisi jalan, penonton riuh ringan bersorak untuk jagoannya.
Farhan memulai lomba dengan baik. Dalam sepersekian detik, ia mampu mendahului lawannya. Ia terlihat benar-benar menggunakan kekuatan ototnya secara penuh dan berhasil menuju garis akhir lebih dulu dari lawannya.
Kaki Farhan berhasil lebih dahulu menginjak garis akhir yang tidak terlihat jelas, sedangkan lawannya tiba selang beberapa detik kemudian. Salah seorang penonton berceletuk, sudah kali ketiga Farhan menang.
“Sudah menang tiga kali itu,” ujar salah satu penonton, seperti dikutip dari Harian Jogja -- jaringan SuaraJogja.id.
Baca Juga: 1 dari 13 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Penyakit Bawaan
Hari itu, Selasa (15/9/2020) Farhan sudah mendapatkan tiga orang penantang. Semua lawannya memiliki nasib yang tak jauh beda, kalah dan gagal menaklukan kecepatan berlari Farhan. Dengan bangga, Farhan mengaku siap jika ada penantang selanjutnya.
Farhan mengakui, tren balap lari liar sudah mulai dikenal selama sepekan terakhir. Tidak diketahui pasti siapa yang memulai kali pertama. Namun, beredarnya video kegiatan serupa di Tambun, Bekasi menjadi inspirasi berlangsungnya balap lari di Jogja.
Bersamaan dengan meningkatnya tren balap lari liar, muncul juga akun Instagram @lariliar.yk. Farhan menjelaskan, akun tersebut menjadi perantara bagi para pelari untuk mencari lawan tandingnya di dunia maya. Para pelari liar cukup mengunggah foto dirinya beserta keterangan diri.
Farhan menilai, perlunya mengisi keterangan itulah yang membuat balap lari liar menjadi sesuatu yang unik meskipun hanya bertujuan untuk bersenda gurau semata.
Dalam keterangannya, pelari perlu mencantumkan data berupa berat badan, tinggi badan, serta kondisi paru-paru yang diwakili dengan sejumlah merek rokok.
Secara prinsip, akun @lariliar.yk hanya mempertemukan pelari secara daring. Mengenai tempat bertanding, itu menjadi kesepakatan masing-masing pihak, sehingga bisa dikatakan bahwa kegiatan serupa seharusnya tidak akan menimbulkan terjadinya kerumunan massa dalam jumlah yang besar.
Berita Terkait
-
1 dari 13 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Penyakit Bawaan
-
Mantap! Jogja Kini Punya Tempat Nongkrong Kece ala Beach Club di Bali
-
Ternyata! Suaminya Sendiri yang Antar PSK Solo Layani 6 Pria Hidung Belang
-
Mau Balap Lari di Samarinda? Siap-siap Ditangkap Polisi!
-
Galau Rumahnya Terdampak Tol Jogja, Sejumlah Warga Bentuk Grup Mujahadah
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!