SuaraJogja.id - Jumlah bidang terdampak tol Jogja-Bawen di Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman bertambah. Jumlah ini diketahui saat konsultasi publik hari ke-2 di Balai Kalurahan setempat, Kamis (17/9/2020).
Pj Lurah Banyurejo Sunarta menjelaskan, bila sebelumnya saat sosialisasi ada 166 bidang, kini diketahui ada 208 bidang terdampak tol.
Penambahan bidang tak diikuti dengan penambahan luasan tanah, yang tetap sebesar 121.485 meter persegi.
Pasalnya, para pihak pemegang Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) banyak yang membagi waris dan menjualnya.
"Misalnya si A memiliki tanah yang sudah dibagi waris menjadi 8 bidang. Maka ini kan bertambah jumlah bidangnya, namun luasannya sama," terangnya di sela konsultasi publik, Kamis.
Ia menyatakan tak mengetahui jumlah pasti pemilik bidang terdampak. Sebab, tidak sedikit yang terjadi di kalurahan tersebut, satu Kartu Keluarga punya dua atau lebih bidang tanah.
Selain itu, masih ada beberapa bidang belum mengalami turun waris, yaitu sekitar 10%-20% bidang.
"Untuk surat [tanah] banyak yang bersertifikat, ada pula yang Letter C, serta yang masih harus bagi waris. Kalau yang bersertifikat kebanyakan sudah turun waris," ucapnya.
Pemerintah Kalurahan juga telah melengkapi berkas terkait, seperti leger dan data silsilah waris tanah warga, tambah Sunarta.
Baca Juga: Galau Rumahnya Terdampak Tol Jogja, Sejumlah Warga Bentuk Grup Mujahadah
Secara umum, warga Kalurahan Banyurejo merelakan tanahnya digunakan untuk dibangun jalan tol.
Selain itu, Pemdes juga telah membantu membuat silsilah kepemilikan tanah, sehingga pada konsultasi publik di kalurahan tersebut, warga merelakan dan hampir semuanya sudah menandatangani pernyataan kerelaan, termasuk juga mengumpulkan berkas yang diperlukan.
Secara umum menurut Sunarta, warga Banyurejo menghendaki ganti untung. Hanya saja, tahapan saat ini belum bicara tentang ganti untung.
"Baru tahap konsultasi publik, terkait kerelaan warga tanahnya digunakan untuk tol. Kalau ganti untungnya belum tahu, warga masih bertanya-tanya terkait total ganti untungnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja-Semarang Heru Budi Prasetyo mengungkapkan, secara umum wilayah terdampak tol Jogja-Bawen sudah terdeteksi jumlah kepemilikannya, termasuk bila ada satu bidang dimiliki oleh lebih dari satu orang, atau sebaliknya.
"Secara umum, warga sudah merelakan tanahnya digunakan untuk tol. Namun kita belum tahu selanjutnya seperti apa, karena ini masih tahapan konsultasi publik, belum sampai pembayaran ganti untung," terangnya.
Berita Terkait
-
Galau Rumahnya Terdampak Tol Jogja, Sejumlah Warga Bentuk Grup Mujahadah
-
Pemda DIY Yakinkan Warga Terdampak Tol Jogja Tak Perlu Ubah Sertifikat
-
Top 5 SuaraJogja: Rektor UNY Kehilangan Dukungan Sebagian Gerindra
-
Tanah Sultan Terdampak Tol Jogja-Solo, Krido: Bakal Dapat Ganti Untung Juga
-
Perdes Selomartani Belum Terbit, Pematokan Tol Jogja-Solo Tetap Dilanjutkan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri
-
Pemilik Resto Diperiksa, Fakta Baru di Balik Tewasnya Bocah Tertimpa Kentongan di Kulon Progo
-
Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'
-
Parkir Belum Siap, Atap masih Bocor, DPRD Sleman Minta Jadwal Boyongan Pedagang Mundur