SuaraJogja.id - Satpol PP DIY memberikan pembinaan pada 15 angkringan kopi joss yang melanggar protokol kesehatan. Pembinaan dilakukan pascaviralnya video angkringan joss di kawasan Jalan Mangkubumi pada 19 September 2020 lalu yang tak mengindahkan protokol kesehatan COVID-19.
"Iya kami melakukan pembinaan tiga kali setelah awalnya diminta membuat pernyataan tertulis," ujar Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad saat dikonfirmasi, Selasa (22/09/2020).
Menurut Noviar, sesuai Peraturan Gubernur (pergub) Nomor 77 Tahun 2020, pembinaan pada pelaku usaha yang melanggar protokol kesehatan COVID-19 dilakukan tiga kali. Pembinaan pertama dilakukan selama seminggu disusul pembinaan kedua dan ketiga masing-masing selama tiga hari.
Jika pada pembinaan ketiga nanti pengelola angkringan joss masih melakukan pelanggaran protokol kesehatan bagi pelanggannya maka usaha mereka ditutup sementara. Jika masih saja membandel, maka ijin usaha pun akan dicabut.
"Dalam kasus kopi joss, banyak pelanggan yang tidak pakai masker dan jaga jarak. Penjual melayani semua pelanggan, padahal sesuai pergub, mereka harus disaring tapi ternyata tidak," ungkapnya.
Menurut Noviar, para pelanggar protokol kesehatan yang selama ini terjaring razia lebih banyak anak muda dengan rentang usia 10-30 tahun. Pelanggar yang merupakan pelajar yang bosan berada di rumah pada masa pandemi COVID-19 ini dan mahasiswa yang baru saja datang ke DIY.
Pelanggaran ini berbanding lurus dengan kasus positif COVID-19 di DIY yang kebanyakan juga merupakan usia produktif. Karenanya diyakini ada korelasi pelanggaran protokol kesehatan dengan semakin tingginya angka kasus positif di DIY.
"Karenanya kami minta keluarga ikut berperan dalam memberikan kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo mengungkapkan pencegahah protokol kesehatan di Malioboro dan sekitarnya sebagai ikon pariwisata di DIY sulit dilakukan tanpa adanya kesadaran dari masyarakar. Sebab tracing yang dilakukan tanpa adanya kepatuhan dari masyarakat juga tidak akan efektif.
Baca Juga: Toko Handphone di Gondokusuman Dibobol, Polresta Jogja Cokok Satu Pelaku
"Protokol kesehatan harus jadi kebiasaan. Kalau mengandalkan petugas maka tidak bisa karena sangat terbatas. Yang perlu didorong untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya, pemandangan ramainya angkringan kopi joss di Jogja tanpa mengindahkan protokol kesehatan viral usai terekam dalam video TikTok milik akun @banjarnahor1412 yang kemudian dibagikan ke Twitter pada Minggu (20/9/2020) oleh @DosenGarisLucu.
Di video itu terlihat banyak pengunjung angkringan duduk lesehan di pinggir jalan kawasan Jetis, tepatnya tak jauh dari area Tugu Pal Putih.
Tanpa jaga jarak sama sekali, mereka duduk lesehan saling berdekatan satu sama lain.
"Gila, gila, gila, gila. Ini Jogja. Hmm jauh banget dari protokol kesehatan Ngeri, ngeri ngeri ngeri ngeri. Waduh," ucap pria di balik kamera.
Sembari membagikan video itu, @Dosen GarisLucu menyertakan cuitan yang menyarankan perlunya rem darurat untuk ditarik saat ini karena masyarakat sudah abai terhadap protokol kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya